REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masalah pornografi, di Indonesia termasuk di Jawa Barat (Jabar) semakin memprihatinkan. Oleh karena itu, Pemprov Jabar berencana memasang piranti antipornografi pada ponsel atau handphone (HP) milik siswa. Dengan cara seperti itu, HP milik siswa akan terbebas dari hal-hal berbau pornografi.
HP siswa pun rencananya nanti tidak bisa disimpan file video porno atau dipakai untuk membuka dan mendownload konten situs porno. "Masalah pornografi ini sudah menjadi hal yang serius dan harus ditangani. Bahkan, bukan hanya sekedar sosialisasi saja tapi sudah harus dengan tindakan," ujar Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, usai Rapat Membahas Pornografi dengan kabupaten/kota se-Jabar, Rabu (4/12).
Deddy mengatakan, urusan menangani pornografi ini tugas bersama semua pihak. Memerangi pornografi pun, tidak cukup dengan sosialisasi. Salah satu caranya melalui dipasangnya software antipornografi. Tapi hal itu masih perlu dibahas lebih lanjut bersama sejumlah instansi terkait. "Itu masalah teknis, nanti kami bahas lagi," katanya.
Namun, kata dia, rencananya, Pemprov Jabar akan mengandeng sejumlah perguruan tinggi untuk bekerja sama membuat software tersebut. Perusahaan HP dan provider juga akan digandeng. "Selama ini bisnis gadget atau teknologi komunikasi itu nilainya Rp 400 triliun per tahun, itu kan banyak, gede jumlahnya. Maka ini jadi tanggung jawab dia juga mengeluarkan dana untuk membeli software ini," kata Deddy.
Deddy menargetkan, tahun depan program ini bisa berjalan. Yang penting, kata dia, sekarang semua orang bukan lagi mencegah, tapi harus melawan dan menyatakan perang terhadap pornografi. ‘’Jadi ini bukan hanya imbauan, tapi gerakan," katanya.