Selasa 03 Dec 2013 13:18 WIB

DKI Gelar Pagelaran Agung Keraton Sedunia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaiki kuda saat perayaan Jakarnaval 2013 di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Ahad (30/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaiki kuda saat perayaan Jakarnaval 2013 di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Ahad (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta akan menggelar pesta rakyat gratis bagi warga. Kali ini, pemprov akan mengadakan Pagelaran Agung Keraton se-Dunia (World Heritage Festival) pada 5-8 Desember mendatang. 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)  mengatakan, festival yang akan digelar di Monas ini bakal berlangsung spektakuler. Sebab, Pagelaran Agung Keraton Dunia bakal menampilkan 11 kerajaan mancanegara. Mulai dari Jepang, Norwegia, Denmark, Swedia, Inggris, Portugal, Afrika Selatan, Brunei, Singapura, Filipina, dan Malaysia. 

Ada juga pagelaran 165 keraton Nusantara. Seperti dari Aceh, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Maluku, NTB, NTT, Sulawesi, dan Irian.

"Tujuan acara ini untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya istana di seluruh Nusantara. Sekaligus juga untuk membangun persahabatan antara kerajaan dan negara di seluruh dunia," katanya di Balaikota, Selasa (3/12). 

Jokowi menjelaskan, festival ini juga akan menampilkan workshop pembuatan warisan seni budaya tradisional seperti batik, keris, gamelan, dan wayang. Selain itu, juga ditampilkan pagelaran sendratarai yang melibatkan 750 seniman. Tarian yang akan ditampilkan berasal dari Riau, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Utara, dan Sumatra Barat. 

Menurutnya, kegiatan hasil kerja sama Pemprov DKI dengan Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini juga memiliki agenda pameran benda pusaka. Lalu festival kuliner dan kirab budaya yang melibatkan seribu seniman dengan arak-arakan 30 kereta kencana. 

Ketua FSKN, Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Joyonogoro mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat akan sejarah bangsa yang dulunya merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang akhirnya melebur menjadi NKRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement