Selasa 03 Dec 2013 01:14 WIB

Survei: Slank Naikkan Popularitas Gita Wirjawan dan Konvensi Demokrat

Grup musik Slank berkolaorasi dengan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan beraksi menghibur pengunjung dalam Jakarta Blues Festival 2013 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (16/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Grup musik Slank berkolaorasi dengan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan beraksi menghibur pengunjung dalam Jakarta Blues Festival 2013 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ribuan penggemar Slank dianggap telah membantu meningkatkan popularitas konvensi Partai Demokrat, setelah kolaborasi legenda hidup "Rock N Roll" Indonesia itu dengan Gita Wirjawan, salah satu peserta konvensi. Hasil itu berdasarkan survei lembaga kajian Katapedia.

"Popularitas konvensi naik saat Gita Wirjawan dan Slank naik panggung bareng, 'buzzer' (akun pendorong) banyak bermunculan di media sosial, termasuk juga penggemar Slank yang banyak memuji, " kata Direktur Eksekutif Katapedia Deddy Rahman pada pemaparannya di Jakarta, Senin.

Gita dan Slank yang berkolaborasi di Jakarta Blues Festival, 16 November lalu, menurut data Ketapedia, menunjukkan perbincangan tentang Gita dan Konvensi Demokrat yang meningkat cukup signifikan. Berdasarkan data penelitian Katapedia, perbincangan mengenai Gita dan Konvensi pada saat kolaborasi itu mencapai 845 pembicaraan.

"Banyak pendukung Slank juga yang memuji Gita. Banyak yang berterima kasih kepada Gita," kata Deddy.

Namun, di tengah banyaknya sentimen positif karena ditopang fanatisme publik terhadap Slank, masih banyak muncul persepsi negatif tentang Gita Wirjawan.

Banyak perbincangan di media sosial, kata Deddy, yang menyimpulkan nada negatif mengenai Gita, karena dia dianggap menggunakan kewenangan dan fasilitas yang dimilikinya sebagai Menteri untuk berkampanye.

"Tapi ada persepsi yang negatif juga, dimana ada anggapan Gita beriklan dengan menggunakan dana milik negara," kata dia.

Selain Gita, peserta konvensi lainnya, Marzuki Alie juga turut meningkatkan popularitas konvensi di media sosial, karena pernyataan Ketua DPR itu tentang isu terkini kerap diperbincangkan di media sosial.

Secara keseluruhan popularitas untuk Partai Demokrat per 1 November hingga 1 Desember 2013, masih kalah dibanding partai-partai lainnya.

Katapedia mengungkapkan popularitas partai di media sosial dalam kurun waktu tersebut adalah, posisi pertama Gerindra (19,67 persen), Nasdem (13,68 persen), PKS (12,97 persen), PDI Perjuangan (12,12 persen), Golkar (11,45 persen), Hanura (10,17 persen), PPP (9,84 persen) dan Demokrat (9,65 persen).

Kemudian PKPI dan PKB menempati dua posisi terendah dengan masing-masing 91 perbincangan dan 95 perbincangan. Untuk PBB dan PAN, Katapedia tidak dapat melakukan penelusuran karena kesulitan penjaringan berdasarkan nama kedua partai tersebut yang sangat identik dengan istilah-istilah lain.

"Ini karena kesulitan filternya saja," kata Deddy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement