REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus HIV dan AIDS pada ibu rumah tangga di DIY terus meningkat. Karena itu, tahun 2014 semua ibu hamil di DIY didorong agar mau tes HIV lewat petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil atau PITC (Provider Initiated Testing and Counseling).
Hal itu dikemukakan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DIY, Anung Trihadi, pada acara 'Jogja Up Date: Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Masa Keistimewaan Yogyakarta' yang diselenggarakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, Senin (2/12).
Tes tersebut, kata Anung, tetap dalam koridor pelayanan untuk infeksi menular seksual dan pengendalian HIV dan AIDS. Pelayanan tersebut tentunya dilakukan di rumah sakit dan Puskesmas yang mempunyai LKB
(Layanan Kesehatan Berkelanjutan).
Sebelum dilakukan tes tentu saja ibu hamil dilakukan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) lebih dahulu dan ini harus merupakan inisiatif dari petugas kesehatan. Biaya yang mahal untuk program tersebut adalah untuk pengadaan reagen. Untuk itu akan disediakan dari APBD dan APBN.
Dia mengakui tahun 2013 ini disediakan sekitar 5000 reagen untuk pemeriksaan HIV dan AIDS bagi masyarakat umum dengan VCT (Voluntary Counseling Test). Namun, targetnya tidak tercapai.
''Karena itu, kami akan berupaya supaya ibu hamil mau tes HIV melalui PITC. Program ini akan dimasukkan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil,'' katanya.