Senin 02 Dec 2013 10:25 WIB

Sejumlah SPBU Hanya Melayani Pemasangan RFID Hari Ahad

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Karta Raharja Ucu
 Antrean warga saat memesan alat radio frequency identification (RFID) tag di SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Antrean warga saat memesan alat radio frequency identification (RFID) tag di SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta hanya akan melayani pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) pada hari Ahad.

Hal itu dikarenakan banyaknya antrean kendaraan yang akan memasang RFID, hingga SPBU dipadati dengan kendaraan roda empat. Akibatnya, para pelanggan enggan untuk mengisi BBM pada mobilnya di SPBU tersebut karena antrian yang mengular.

"Kita kemarin coba (pemasangan RFID) hari Senin sampai Rabu, minggu lalu. Dan antreannya luar biasa. Para pelanggan kita yang biasa ngisi (BBM) jadi nggak ngisi karena antre tadi. Pendapatan kita pun turun drastis," kata Panca Trio, petugas di SPBU 34.12510 di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (2/12).

Trio menambahkan, Ahad (1/12) kemarin, RFID yang disediakan di SPBU ini sebanyak 200 unit. Hanya dalam waktu satu jam, alat pembatasan BBM bersubsidi berbasis gelombang radio itu habis diminta para pelanggan.

Meski tidak membawa mobil, lanjutnya, bagi yang ingin memasang RFID bisa menyerahkan fotokopi STNK sama KTP. Itu sudah cukup untuk pendaftaran guna mendapatkan RFID. "Kalau pemasangannya bisa sewaktu-waktu," katanya. Hal itu untuk mengurangi antrean yang panjang, yang bisa memenuhi area SPBU.

Sementara itu, di SPBU 34.12506 di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan justru belum mendapat jatah pemasangan RFID. Koordinator Lapangan SPBU tersebut, Kostradi mengatakan dirinya mendapat informasi bahwa Ahad (1/12) kemarin akan dimulai pemasangan RFID di SPBU tersebut. Namun hingga kini belum ada.

"Ini kaya 'dipingpong', bikin bingung orang. Pelanggan juga sudah banyak yang nanyain kemarin," ujarnya kepada ROL, Senin (2/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement