Ahad 01 Dec 2013 14:58 WIB

BNPB: Jakarta Siap Hadapi Banjir

Tumpukan sampah yang menyebabkan banjir di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (13/11).
Foto: Deasy Amalia
Tumpukan sampah yang menyebabkan banjir di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Jakarta telah siap untuk penanggulangan banjir jika sewaktu-waktu terjadi.

"Kita sudah siap semua. Kepala Pelaksana BPBD DKI sudah siap juga. Pelaksana utama itu daerah, kita hanya pendamping dan DKI sudah menyatakan siap, baik secara struktural seperti membangun waduk, sosialisasi, pelatihan dan lain-lain. Dan kami dari belakang mendukung apa yang dibutuhkan pemda," papar Sekretaris Utama BNPB Fatchul Hadi usai Gelar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) di bantaran Kali Ciliwung, Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (1/12).

Kementerian PU juga disebut Fatchul telah melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap tanggul-tanggul di Ciliwung, Bekasi dan Depok serta telah memperbaiki kerusakan yang ada.

Tahun 2012, tanggul yang roboh telah menyebabkan banjir besar melanda Jakarta, termasuk kawasan pusat kota di Bundaran HI yang biasanya tidak pernah terdampak banjir.

BNPB mengadakan Gelar SRC-PB untuk melakukan latihan persiapan dalam menghadapi banjir dengan menurunkan 1.000 personel gabungan dari TNI/Polri, Basarnas dan instansi terkait lainnya. Sedangkan untuk persiapan musim hujan yang akan memasuki puncaknya pada bulan Desember dan Januari mendatang, Fatchul mengatakan sebanyak 3.000 personel telah disiapkan untuk melakukan evakuasi dan penanggulangan banjir lainnya.

Kepala Pusat Data Info dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BNPB telah menyiapkan dana siap pakai sebesar Rp 100 miliar untuk digunakan dalam penanggulangan bencana banjir, longsor dan lahar dingin yang sering terjadi sebagai dampak hujan deras di berbagai daerah. "Jika kurang, anggaran ini akan ditambah. Kita punya dana siap pakai untuk mem-backup pemerintah," ujar Sutopo.

BNPB juga telah menyusun rencanan kontingensi nasional dimana wilayah-wilayah banjir telah dipetakan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia agar pemerintah daerah dapat melakukan antisipasi. "Kita juga telah menyiapkan logistik yang dibutuhkan seperti makanan, tenda, perahu karet dan lainnya. Juga telah diselenggarakan dua gladi SRC-PB di Bojonegoro dan di Jakarta," papar Sutopo.

Selain Gelar SRC-PB yang dilakukan BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga melakukan latihan serupa untuk ancaman bencana yang berbeda, tergantung daerahnya.

"Misal di Bantul, ancamannya tsunami dan gempa, jadi dilakukan gladi untuk itu yang melibatkan 2.000 personel ditambah masyarakat," ucap Sutopo.

Untuk Jakarta, Sutopo mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengeluarkan surat pernyataan siaga banjir. Mulai pertengahan bulan Desember hingga bulan Maret 2014, telah disiapkan anggaran khusus sebesar Rp 28 miliar untuk siaga banjir dengan rincian Rp 8 miliar disediakan oleh BNPB dan Rp 20 miliar dari APBD DKI.

Sutopo memperkirakan Jakarta akan tetap dilanda banjir tahunan pada akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014, meskipun besarannya tidak dapat diperkirakan. "Misalnya Ciliwung, ini pasti banjir karena bantaran kali penuh pemukiman," ujar Sutopo.

Meski demikian, Sutopo mengatakan telah dilakukan banyak persiapan untuk mengurangi dampak bencana banjir seperti pembuatan 2.000 sumur resapan oleh Pemda DKI maupun perbaikan pompa-pompa air di berbagai lokasi. Untuk tahun ini, diperkirakan ada 62 titik banjir yang perlu diwaspadai di berbagai daerah di Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement