REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia rakyat membutuhkan pemimpin yang amanah atau jujur dan perhatian kepada rakyat dari pada hanya sekedar pintar. Berdasarkan enam kriteria kepemimpinan faktor amanah atau jujur menduduki rangkin tertinggi.
Kualitas paling tinggi yang dipilih responden dalam survei yakni capres yang jujur atau amanah 51 persen, perhatian pada rakyat 24 persen, mampu memimpin 12 persen, tegas 7 persen, berwibawa 3 persen, pintar hanya 1 persen. "Pintar itu bagi rakyat tidak penting, pintar itu malah berbahaya karena bisa minterin rakyat," kata Burhanuddin di Jakarta, Ahad, (1/12).
Bagi pemilih, terang Burhanuddin, amanah atau jujur dianggap kriteria yang paling penting karena menyangkut integritas. Lalu yang kedua adalah perhatian Kepada rakyat agar pemimpin bisa memperjuangkan harapan rakyat.
"Kalau ada capres yang punya dua kriteria itu kemungkinan besar dia akan terpilih atau menjadi pemenang dalam pilpres. Maka tugas partai untuk mencari sosok semacam itu," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu atau berusia 17 tahun ke atas. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden disurvei dengan wawancara tatap muka di mana satu pewawancara bertugas mewawancara 10 responden. Waktu wawancara di lapangan 10-20 oktober 2013.