Sabtu 30 Nov 2013 15:32 WIB

21 Desa Dikosongkan Akibat Erupsi Gunung Sinabung

Aktivitas Gunung Sinabung yang masih menyemburkan debu vulkanik dilihat dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (7/11).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Aktivitas Gunung Sinabung yang masih menyemburkan debu vulkanik dilihat dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (7/11). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 21 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman, akibat erupsi Gunung Sinabung yang melanda daerah tersebut.

Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Sabtu mengatakan pemindahan belasan ribu warga desa tersebut, demi keamanan dan menjaga hal-hal yang tidak diingini akibat pengaruh erupsi itu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, menurut dia, terpaksa harus memerintahkan penduduk yang berada di radius 5 Km dari kaki Gunung Sinabung harus meninggalkan lokasi berbahaya tersebut.

Hal ini, jelasnya, juga berdasarkan rekomendasi petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberitahukan bahwa status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 Cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 Km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

"Pemkab Karo dan instansi terkait lainnya seperti TNI,Poltri Camat, Kades dan relawan, terus bekerja keras membantu pemindahan warga ke lokasi Posko Penampungan di Kabanjahe," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, penduduk 21 desa, dan dua dusun di Kabupaten Karo yang dipindahkan itu, beberapa diantaranya Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kutarakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Desa Bekerah, Desa Simacem, Dusun Lau Kawar, dan Dusun Gugung di Kecamatan Naman Teran. Desa Tiganderket, Desa Mardinding, Desa Temburun dan Desa Kuta Mbaru di Kecamatan Tiganderket.

Jhonson menambahkan, dari 21 desa yang dipindahkan itu, jumlah penduduknya mencapai sebanyak 17.281 jiwa atau 5.813 kepala keluarga.

"Para pengungsi tersebut ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kabanjahe, beberapa diantaranya, yakni Losd Tiga Binanga, GBKP Payung, dan Masjid Agung Kabanjahe. Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamik Center, Losd Tanjung Mbelang, Losd Tanjung Pulo dan lainnya," kata juru bicara Pemkab Karo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement