Sabtu 30 Nov 2013 10:13 WIB

BOMA Sunda Bantu Buka Kampung Warga Baduy

Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Foto: Republika/Andina
Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Sunda membantu warga adat Baduy yang tengah membuka perkampungan baru di Desa Cikeusik kawasan Baduy, Banten.

"BOMA Sunda memiliki keterikatan dengan masyarakat adat Baduy. Mereka adalah bagian dari warga Sunda sehingga kegiatan ini bentuk kedekatan kami dengan mereka," kata Penasihat BOMA Sunda, H Eka Santosa, saat menyerahkan bantuan bagi warga Baduy di Bandung, Sabtu (30/11).

Menurut Eka, BOMA Sunda memberikan bantuan senilai Rp 30 juta untuk dipergunakan membantu membuka lahan dan membangun kampung bagi 39 KK warga Baduy. Lokasi pembangunan kampung baru itu, kata Eka berada di kawasan Kampung Leuwihuni, Desa Cikeusik Baduy atau sekitar dua kilomter dari Desa Cikeusik yang merupakan bagian dari wilayah adat Baduy.

Bantuan tersebut diserahkan Eka Santosa melalui Ketua Harian BOMA Sunda Jajang langsung kepada perwakilan dari warga Baduy, Abah Sahri. "Keluarga warga adat Baduy terus berkembang dan semakin banyak, sehingga perlu dibuka kampung baru. Perkampungannya sama berpatokan kepada pemukiman warga Baduy lainnya dan tetap mengusung kearifan lokal di sana," kata Eka Santosa.

Eka yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Jabar itu menegaskan, bantuan itu tidak ada ikatan apapun meski ia sebagai pimpinan partai, namun hal itu sebagai bagian dari dukungan untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat adat.

"Tidak ada kaitan atau ikatan dari kegiatan bantuan ini, namun sebagai bentuk kepedulian dan komitmen kami untuk melestarikan kearifan lokal di wilayah adat," kata Eka Santosa.

Sementara itu perwakilan warga Baduy, Abah Sahri menyebutkan bantuan itu merupakan hak dari 39 KK warga Baduy yang tengah membuka lahan untuk perkampungan baru itu. "Saya menerima titipan ini yang merupakan hak dari 39 KK warga Baduy yang sedang membuka dan membangun perkampungan baru, saya akan sampaikan titipan ini," kata Abah Sahri.

Ia menyebutkan, alasan pembukaan dan pembangunan kampung baru itu karena warga yang tinggal di rumah di kawasan itu sudah mulai bertambah sehingga butuh kampung baru, namun tetap semuanya berpatokan pada kearifan lokal wilayah adat Baduy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement