REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ulama menyayangkan sikap Mabes Polri yang memerintahkan polwan untuk tidak dulu berjilbab hingga aturan sah diterapkan. Langkah tersebut diambil karena banyak polwan menggunakan jilbab warna-warni sehingga terlihat tak seragam.
Menurut Ustaz Yusuf Mansur aturan manusia masih bisa menyusul. Saat ini, kata dia, yang terpenting polwan yang ingin berjilbab diberikan kesempatan sambil menunggu aturan resminya diterbitkan.
"Jilbab, yang benar pakai saja dulu, buat yang mau pakai... Sambil menunggu peraturan manusia. Masa Peraturan Allah menunggu peraturan manusia?" ujarnya lewat twitternya @Yusuf_Mansur, Jumat (29/11) pukul 21.30 WIB.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mendoakan Kapolri agar segera menelurkan aturan yang memperkenankan polwan untuk berjilbab. "Yuk beri support dan doa untuk Kapolri dengan seluruh jajarannya dan pemerintah terkait," lanjutnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman telah mengizinkan polwan untuk dapat berjilbab sejak pekan lalu. Izin darinya langsung mendapat respons positif dari polwan muslimah. Sebagian besar mereka lantas berkerudung.
Namun, sejak kemarin tiba-tiba muncul Telegram Tahasia (TR) yang menyebutkan agar polwan untuk sementara tidak dulu berkerudung hingga aturan resmi diberlakukan. Langkah tersebut Polri ambil karena melihat banyak polwan yang tidak mengikuti kaidah jilbab seperti di Polda Aceh.