Jumat 29 Nov 2013 15:59 WIB

Penangkapan Teroris Bekasi Terkait Kelompok Mujahidin Barat

Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Sutarman memastikan penangkapan pelaku penyerangan anggota polisi terkait merupakan aksi terorisme kelompok Mujahidin Barat.

Dengan demikian, pelaku penyerangan itu terafiliasi dengan sejumlah kasus penembakan yang terjadi di Pondok Aren, Ciputat, termasuk yang di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan.

"Itu terkait dengan beberapa kasus penembakan dan itu terafiliasi juga dengan kelompok teroris yang terjadi di Cirendeu, Ciputat dan Pondok Aren," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/11).

Dijelaskan Sutarman, kelompok jaringan Mujahidin Barat selama ini bergerak di wilayah barat termasuk Sumatera, Jawa dan Poso. Penangkapan pelaku teror penyerangan terhadap polisi di kawasan Setu, Bekasi, dilakukan Kamis (21/11) malam. Pelaku berinisial YY diduga menjadi salah satu penggagas aksi teror terhadap polisi.

Penangkapan YY menambah jumlah pelaku teror yang telah ditahan Mabes Polri menjadi tujuh orang."Jadi ada tujuh orang yang kita tangkap terkait dengan penembakan-penembakan anggota,"ujarnya.

Ada pun peran ketujuh orang itu, lanjut Sutarman, adalah menyiapkan, mengirim dan menyampaikan senjata, hingga menyediakan dan mengirim kendaraan kepada eksekutornya."Tapi eksekutornya masih dalam pengejaran kita," katanya.

Sepanjang Juli hingga September lalu, sebanyak empat polisi tewas dan satu polisi lainnya terluka karena ditembak oleh orang tidak dikenal. Pada 27 Juli lalu, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono, selamat dari penembakan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Lalu, pada 7 Agustus lalu, Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selang sepekan, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Terakhir, pada 10 September lalu, Aipda (anumerta) Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal ketika tengah mengawal enam truk di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement