REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Luas lahan pertanian sawah di DI Yogyakarta semakin berkurang setiap tahunnya. Bahkan berdasarkan data Dinas Pertanian DIY, lahan sawah di daerah itu berkurang hingga 200 hektar setiap tahunnya. Hal ini lantaran adanya alih fungsi lahan yang cepat terjadi di DIY.
"Setiap tahun luas lahan pertanian kita berkurang. Tahun ini lahan sawah kita sekitar 155 ribu hektar," ujar Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, Rabu (27/11).
Menurut dia, alih fungsi lahan ini justru terjadi di lahan-lahan swah produktif. Alih fungsi lahan ini sebagian besar untuk perumahan. "Paling banyak di Sleman dan Bantul," katanya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, pihaknya menekankan peningkatan produktivitas pertanian untuk swasembada beras di DIY. Untuk peningkatan produktivitas ini pihaknya menggandeng beberapa lembaga untuk menghasilkan benih-benih pertanian unggulan.
"Hasilnya cukup bagus, DIY swasembada gabah dengan produksi 900 ribu ton setiap tahunnya," katanya.
Sementara kebutuhan beras DIY kata dia, hanya 280 ton beras per tahun. Dengan begitu produksi beras DIY lebih 100 persen dari kebutuhan.