REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah kebutuhan pokok dan barang penting lainnya, di lima lokasi pasar Kota Bandung mengalami kenaikan.
Dari hasil survei Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar tercatat perkembangan harga komoditas pangan sepekan terakhir, dibandingkan sepekan lalu (18/11).
Harga yang mengalami kenaikan di Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong dan Andir, adalah bawang merah yang meningkat menjadi Rp 31.200 per kg dari semula Rp 27.400 per kg. Bawang, mengalami kenaikan sebesar Rp 3.800 per kg atau meningkat sebesar 13,87 persen.
Komoditi lain yang mengalami kenaikan, adalah telur ayam broiler yang naik dari semula Rp 14.900 per kg menjadi Rp 16 ribu per kg. Yakni, meningkat sebesar Rp 1.100 per kg atau sebesar 7,38 persen.
Sementara penurunan harga tertinggi ada pada komoditi cabe merah keriting dari semula Rp 39.000 per kg menjadi Rp 35.400 per kg atau turun sebesar Rp 3.600 atau 9,23 persen.
"Harga bawang merah memang naik, kemungkinan karena musim hujan. Sepertinya, harga akan terus merangkak naik," ujar pedagang sayur di Pasar Kosambi, Asep Ujang.
Menurut Asep, kenaikan harga yang mencolok ada pada bawang merah. Sementara, komiditi yang lain cenderung stabil. Bahkan, harga cabe malah turun.
Sementara menurut salah seorang Ibu Rumah Tangga, Heppi Hayati, menjelang natal dan tahun baru, harga-harga biasanya memang naik.
Setiap tahun, kondisi tersebut selalu berulang. Namun, biasanya yang mengalami kenaikan cabe. Sebab, di hari raya keagamaan, bumbu ini cukup banyak dicari. "Saya nggak tahu, kenapa malah bawang ya yang harganya naik," katanya.
Heppi berharap, pemerintah bisa menekan agar komoditi yang lain tak ikut naik. Sebab, kalau harga kebutuhan mahal, ibu rumah tangga yang akan kesulitan mengatur keuangan. "Ya kan, jatah belanja kita ga naik. Kalau harga naik, pusing ngaturnya," kata Heppi.