Rabu 27 Nov 2013 23:35 WIB

Tjahjo Prediksikan 2014 Lebih 'Panas'

Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjahjo Kumolo, memprediksikan tahun 2014 sebagai momentum penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu akan berlangsung dalam kondisi yang lebih "panas", salah satunya akibat kondisi perekonomian nasional yang buruk.

"Ya wajar kalau 2014 itu akan lebih 'panas', karena kondisi perekonomian secara nasional buruk," katanya selepas mengikuti Forum Pemimpin Bisnis Kompas100 di Jakarta, Rabu (27/11).

Menurut Tjahjo, buruknya kondisi perekonomian nasional itu dipastikan akan menyangkut dan mempengaruhi berbagai aspek termasuk angka pengangguran. Sedangkan, ia menilai salah satu faktor penyebab buruknya kondisi perekonomian adalah proses pengambilan keputusan yang kerap berdasar kompromi politik. "Kesalahan utama karena proses pengambilan keputusannya itu selalu berdasarkan kompromi politik," katanya.

Sebelumnya, kala berbicara di hadapan peserta forum Tjahjo menilai tahun 2014 bukan hanya tahun penentuan politik tetapi sekaligus "lampu merah" bagi keadaan ekonomi Indonesia, katanya berdasarkan karut marut tata kelola pemerintahan yang berlangsung.

"PDI-P mencermati karut marut tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang ada menjadikan 2014 bukan sekadar tahun penentuan politik dan pergantian kepemimpinan nasional, tetapi juga tahun 'lampu merah' bagi kondisi perekonomian Indonesia," katanya.

Tjahjo merupakan salah satu perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014 yang memaparkan padangan ekonomi mereka di hadapan para pemimpin bisnis di dalam Forum Pemimpin Bisnis Kompas100.

Selain Tjahjo, turut hadir juga mewakili parpol masing-masing yaitu Anggota Dewan Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Panji Hadinoto, Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan.

Kemudian Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR Marwan Ja'far, Ketua Bidang Hubungan dan Luar Negeri DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Enggartiasto Lukita, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Ketua DPP Partai Hanura Nurdin Tampubolon dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement