Selasa 26 Nov 2013 22:07 WIB

Sukabumi Perluas Sentra Tanaman Kedelai

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Lahan pertanian kedelai
Foto: rri.co.id
Lahan pertanian kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi memperluas areal tanaman kedelai. Hal ini untuk mendorong terpenuhinya produksi kedelai untuk memasok kebutuhan para perajin tempe dan tahu.

"Ke depan, Sukabumi tidak lagi tergantung dengan kedelai impor," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono dalam acara penanaman kedelai di areal Perkebunan Miramontana, Kecamatan Purabaya, Selasa (26/11).

Sebab, Sukabumi sudah memproduksi kedelai secara besar-besaran. Pada 2013 ini, Adjo menerangkan, Sukabumi sudah melakukan panen kedelai seluas 5 ribu hektare pada Juli lalu. Kedelai tersebut ditanam pada gerakan penanaman kedelai tahap pertama pada Februari lalu.

Menurut Adjo, pada akhir November ini pemerintah memfasilitasi kembali gerakan perluasan tanaman kedelai tahap dua. Target luasan penanaman kedelai mencapai sekitar 2 ribu hektare.

Dari 2 ribu hektare tersebut, kata Adjo, sebanyak seribu hektare di antaranya mendapatkan bantuan benih kedelai dari pemerintah. Sementara sisanya berasal dari para petani secara swadaya.

Lebih lanjut Adjo menerangkan, para petani tidak perlu khawatir dengan pemasaran kedelai. Hal ini dikarenakan Bulog sudah siap menampung produksi kedelai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 7.400 per kilogram.

Adjo mengatakan, jika produksi kedelai sudah optimal maka masalah kesulitan mendapatkan pasokan kedelai dapat teratasi. Selama ini para perajin mengeluhkan mahalnya harga kedelai impor. Dampaknya, ada sejumlah perajin yang menghentikan usahanya akibat permasalahan itu pada beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat menambahkan, produktivitas kacang kedelai memang belum optimal dibandingkan komoditas pertanian lainnya. Sehingga banyak petani yang belum tertarik menanam kedelai.

"Dari satu hektare areal pertanian baru dihasilkan sekitar 1,2 ton hingga 1,3 ton kedelai," ujar Sudrajat.

Idealnya, produksi kedelai mencapai dua ton per hektare. Jumlah ini berbeda jauh dengan produksi padi yang mencapai rata-rata enam hingga tujuh ton per hektare.

Selain masalah produktivitas, Sudrajat melanjutkan, pengadaan benih kedelai juga menjadi kendala tersendiri. Saat ini untuk mendapatkan benih harus membeli ke produsen yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala Seksi Palawija, DPTP Provinsi Jawa Barat, Hera  Susanti mengatakan, Pemprov Jabar mendorong peningkatan produktivitas kedelai di daerah. Menurut dia, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu sentra kedelai terbesar di Jabar.

Selain Sukabumi, lanjut Hera, daerah sentra lainnya yakni Cianjur, Ciamis, Garut, dan Indramayu. Ke depan, sentra kedelai akan diperluas untuk menunjang kebutuhan kedelai nasional.

Hera mengatakan, kegiatan penanaman kedelai yang dilakukan di Sukabumi dikerjasamakan dengan aparat TNI. Fenomena ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement