REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan jalan layang non-tol (JLNT) yang akan menghubungkan Tanah Abang-Kampung Melayu akan terus berjalan sesuai rencana. Kepala pelaksana PT Istaka Karya, Sugianto mengatakan tidak ada kendala yang signifikan dalam pengerjaan proyek ini.
"Kendala signifikan tidak ada, kecuali pengerjaan hanya bisa dilakukan pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB demi mengurangi kemacetan," kata Sugianto di Jakarta, Selasa (26/11).
Sugianto menjelaskan, PT Istaka melaksanakan paket Mas Mansyur yang mempunyai panjang 750 meter dengan jumlah anggaran dari Pemerintahan Daerah (Pemda) Rp 230 miliar. Dalam pelaksanaan proyek ini memang cukup mengganggu lalu lintas.
Proyek JNLT yang menghubungkan Kampung Melayu dan Tanah Abang ini diperkirakan selesai November 2013 ini. Ada lima perusahaan yang ikut mengerjakan, yakni Nindya Karya, Istaka Karya, Adi Karya, Wijaya Karya-Wijaya Konstruksi KSO (Kerjasama Sistem Operasi), dan Propelat. Proyek ini terdiri dari tiga paket pengerjaan, yakni paket Mas Mansyur, Dr. Satrio, dan Casablanca.
Dalam pantauan Republika, kondisi di JLNT terlihat masih dalam proses pembangunan. Di lokasi jembatan ada sekitar 20 karyawan yang sedang melakukan pengeboran dengan memakai helm pengaman. Wahyudi (31 tahun) karyawan pengeboran menjelaskan, sekarang hanya mengerjakan besi, begistis, dan pengecoran.
Sugianto mengatakan jika tidak ada kendala, proyek JLNT ini akan rampung 15 hari ke depan. Menurutnya, saat ini masih ada lubang yang harus ditutupi sebanyak 1.500 buah. Sehingga jika dilakukan 100 penutupan tiap hari, maka target tersebut akan tercapai.
Jembatan Kampung Melayu hingga Tanah Abang yang melalui Casablanca mempunyai panjang mencapai 3,8 kilometer. Jembatan ini dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalan Pasar Minggu menuju Tanah Abang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika