Selasa 26 Nov 2013 07:00 WIB

Peneliti: Islam Jawa Variabel Penting Kekuatan Politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Islam etnis Jawa secara geografis menjadi variabel penting bagi setiap kekuatan politik. Hal ini disampaikan oleh peneliti politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J. Vermonte.

"Jawa dan Islam itu faktor geopolitik yang sangat penting. Dalam aksi politik, etnis Jawa juga menjadi sangat penting," katanya di Jakarta, Senin (25/11) malam.

Philips mengatakan ada kecenderungan partai-partai politik berbasis Islam menjelang Pemilihan Umum 2014 tidak mampu menyerap aspirasi politik yang konservatif dari para pemilihnya.

"Dari sisi elektoral, ada diskoneksi antara aspirasi orang yang semakin konservatif dengan ketidakmampuan partai-partai Islam untuk menyerap aspirasi politik para pemilih yang konservatif itu," ujar Philips.

Padahal, partai politik dapat menjadi wadah bagi aspirasi politik yang konservatif untuk menjadi aspirasi yang bersifat moderat. Philips berujar pada ujungnya jika para pemilih yang konservatif itu tersalurkan dalam partai politik, mereka harus menegosiasikan kepentingan-kepentingan mereka dan otomatis mereka akan lebih moderat.

Ia mengatakan ketidamampuan partai-partai politik Islam untuk menyerap aspirasi politik konservatif disebabkan ketidakmampuan partai-partai politik Islam untuk melahirkan ideologi yang dapat dipahami orang banyak.

"Bisa juga karena rekrutmen yang buruk sebagaimana juga terjadi di partai-partai politik non-Islam, serta ketidakmampuan partai-partai Islam untuk melakukan diferensiasi dengan partai lain," kata Philips.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement