REPUBLIKA.CO.ID, KARANG ASEM -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan aksi unjuk rasa dalam Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) di Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (25/11).
Dibantu Ibu Ani Yudhoyono, Presiden membentangkan spanduk. Bunyinya: Menanam Selamanya. Dalam kesempatan itu, Presiden SBY memfokuskan pada ajakan kepada masyarakat untuk tetap menanam pohon agar bisa dinikmati hasilnya di masa depan.
"Mari menanam, dan memelihara setiap saat bersama-sama dan sebanyak-banyaknya, itu saja. Jangan mengeluh. Jangan salah-menyalahkan, dan jangan hanya bicara," katanya.
Menurutnya, dengan menanam pohon, masa depan anak-cucu Indonesia lebih terjamin. Tak hanya menghijaukan lingkungan, tetapi dengan banyaknya pohon diharapkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di tanah air bisa ditekan.
"Kita bersumpah, kita bertekad, kita berikhtiar melakukan sesuatu agar bumi ini makin baik, dan anak cucu kita selamat dari berbagai bencana," kata Presiden.
Untuk melestarikan alam, menurut Presiden, tidak diperlukan teori muluk-muluk yang membuat bingung dalam melaksanakannya. Yang terpenting segera menanam, tak perlu berteori sehingga sulit diimplementasikan.
Dalam kesempatan itu pula, Presiden menenanam pohon Kalpataru (Ficus religiosa) yang sudah disiapkan.
Hadir pada acara ini Menteri Kehutanan, Menbudpar, Menko Kesra, Seskab Dipo Alam, Menteri ESDM, Menkes, Menko Perekonomian, duta besar, pimpinan organisasi internasional, Pemuka agama, pemuka adat, pemimpin perguruan tinggi, pemimpin tuhuh organisasi perempuan, LSM lingkungan, dunia usaha milik negara/swasta, pelajar, pramuka, guru dan pengasuh.