Senin 25 Nov 2013 17:48 WIB

Guru pun Turun Jadi Petugas Upacara

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Hafidz Muftisany
Guru-Guru di SD Cilandak 19 Pagi bertugas menggantikan murid menjadi petugas upacara, Senin (25/11)
Foto: Andi Nur Aminah
Guru-Guru di SD Cilandak 19 Pagi bertugas menggantikan murid menjadi petugas upacara, Senin (25/11)

REPUBLIKA.CO.ID, CILANDAK – Ada pemandangan unik yang terjadi di lapangan upacara SDN Cilandak 19 Pagi, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Seperti biasa, setiap hari Senin, mereka menggelar upacara bendera.

Namun kali ini, bukan siswa berseragam putih-putih yang terlihat sibuk di tengah lapangan. Yang sibuk adalah para guru-guru yang menggunakan seragam batik PGRI. Ada yang menjadi petugas penggerek bendera, pemimpin upacara, dirigen lagu-lagu wajib, dan lainnya.

Upacara bendera Senin (25/11) di sekolah berada di Jl Intan Ujung, Cilandak Barat itu, kali ini menjadi istimewa. Pasalnya, bertepatan dengan Hari Guru Nasional, sekolah yang berada satu kawasan dengan SMK PGRI 14 ini, menggelar upacara bendera yang seluruh petugasnya dijalankan oleh guru-guru dari gabungan dua sekolah tersebut.

Siswa sekolah ini pun terlihat antusias menunggu upacara bendera. Salah satunya, siswa kelas VI, Aulia Nabila. Sejak pagi dia sudah ingin berangkat cepat-cepat ke sekolah. ‘’Ingin lihat ibu guru menjadi petugas upacara,’’ ujar Nabila.

Biasanya petugas yang rutin menjadi petugas penggerek bendera adalah tiga orang kawannya, Ashri, Aliyah dan Azzahra yang juga kelas VI. Namun bertepatan dengan upacara kali ini, semua siswa kelas VI hanya diberi tugas untuk paduan suara. Sementara dirigen atau yang memimpin mereka bernyanyi, juga dilakukan oleh Siti Halimah, guru kelas IV.

Saat pengibaran bendera tiba, tiga guru perempuan yakni Kenhayati, guru kelas V bersama Anita dan Fatma, keduanya guru SMK PGRI 14 terlihat bekerjasama mengibarkan bendera. Menurut Halimah, petugas upacara yang kali ini dilakukan oleh para guru memang sengaja dirancang guna memperingati Hari Guru Nasional.

Menurutnya, guru harus bisa menunjukkan contoh kepada anak didiknya, menanamkan karakter dan kedisiplinan kepada siswa. ‘’Sebagai guru, kita ingin menjadi teladan bagi anak-anak dan tidak hanya bisa menyuruh siswa untuk melakukan ini dan itu,’’ ujar Halimah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement