Senin 25 Nov 2013 16:34 WIB

Proyek 'Flyover' Jombor Terancam Molor

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Flyover jombor, Yogyakarta
Foto: setgab.go.id
Flyover jombor, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembangunan jalan layang (flyover) Jombor terancam molor karena sulitnya membebaskan 21 persil tanah. Padahal, pembangunan jalan layang dijadwalkan selesai pada September 2014.

Proyek jalan layang Jombor menggunakan anggaran sebesar Rp114 miliar. Jalan layang dibangun sepanjang 600 meter dengan pelebaran jalan bawah tujuh meter.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Flyover Jombor, Santoso mengatakan pembangunan jalan layang telah mencapai 88 persen. Pekerjaan yang tersisa tinggal pelebaran jalan, drainase, dan ruas jalan ke arah Magelang.

"Kami tengah mengerjakan 175 meter jalan layang yang ke arah Magelang," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/11).

Meski tinggal 12 persen, Santoso mengaku pembangunan jalan masih terhambat pembebasan lahan. Oleh sebab itu, pembangunan jalan kemungkinan belum bisa dipercepat.

"Kalau pembebasan lahan bisa cepat, termasuk tanah PG Madukismo yang bekas rel kereta api, pembangunan bisa cepat," ujarnya.

Pembebasan tanah dinilai menghambat pelebaran jalan di samping jalan layang. "Sampai sekarang, orang yang menempati bekas rel ke arah jalan Magelang belum menyerahkan tanahnya untuk flyover Jombor," ujar Santoso.

Menurut dia, warga yang tinggal di tanah milik keraton masih menunggu keputusan keraton. Santoso mengaku tidak mengetahui adanya ganti rugi untuk penggantian tanah yang digunakan untuk pembangunan jalan layang.

"Saya tidak tahu, karena itu urusan pemda (pemerintah daerah)," ujarnya. Akan tetapi, surat untuk meminta pembebasan tanah telah dikirimkan ke pihak Keraton Yogyakarta.

Tanpa pembebasan tanah, jalan di bawah flyover mengalami penyempitan. Saat ini, rata-rata jalan di bawah flyover yang mengarah ke Magelang hanya sekitar tiga meter. "Untuk existing jalan, bagian timur hanya selebar tiga meter, sementara bagian utara tiga sampai 3,5 meter," kata Santoso menerangkan.

Penyempitan jalan tersebut membuat lalu lintas di sekitar jalan layang terhambat. Lantaran hal itu, jalan layang akan difungsikan untuk lalu lintas menghadapi libur natal dan tahun baru. Meski belum selesai, jalan layang akan mengalami buka tutup jalan agar dapat menampung padatnya lalu lintas.

Santoso mengatakan sistem buka-tutup jalan akan diberlakukan untuk arus dari timur ke barat. Namun, sisi jalan bagian utara tidak akan difungsikan. Hal ini lantaran sisi utara jalan belum selesai di aspal. "Pembukaan sisi timur ke barat untuk natal dan tahun baru saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement