REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Sharif C Sutardjo mengatakan, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup, maka tuntutan konsumen terhadap produk hasil perikanan semakin meningkat.
Menurutnya, dewasa ini terjadi perubahan konsumsi masyarakat dunia. Ini sejalan meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup.
“Untuk itu, tuntutan konsumen terhadap produk hasil perikanan semakin meningkat. Terutama produk yang aman dikonsumsi, bernilai tambah, mudah, dan praktis dalam penyajiannya,” katanya seusai membuka Final Lomba Inovator Pengembangan Produk Perikanan dan Sambung Rasa Menteri Kelautan Perikanan dengan Pengolah Pindang Se-Jawa, di Jakarta,seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (24/11) malam.
Menurutnya, permintaan akan produk perikanan terjadi akibat meningkatnya kesadaran manusia akan makanan sehat, kesibukan manusia, dan dampak globalisasi. Sehingga dalam kondisi tersebut diperlukan makanan seperti ikan, karena berprotein tinggi, rendah kolesterol, siap saji, dan dapat diterima secara internasional.
Dia menambahkan, fenomena ini dengan sendirinya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. Tentunya hal itu akan berdampak pada kesejahteraan pengolah, nelayan, dan pembudidaya ikan.
Sebagai pendukungnya, kata Sharif, dilakukan pemanfaatan sumberdaya ikan yang baik dan benar. Pemanfaatan tersebut antara lain dengan memanfaatkan hasil produksi semaksimal mungkin dengan berazas pada pemanfaatan secara optimal dan tidak ada bagian yang terbuang (Zero Waste Concept).
“Salah satu upaya pemanfaatan hasil perikanan tersebut adalah melalui pengembangan produk bernilai tambah,” ujarnya.
Lebih lanjut Sharif mengatakan bahwa pihaknya terus memberikan dukungan dan motivasi kepada pengolah untuk lebih meningkatkan nilai tambah pada produksi, baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya.