REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dinaikkan dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Ahad pukul 10.00 WIB.
Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Ahad, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa kenaikan disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung.
Kenaikan status tersebut juga telah dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara dan tim tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung. Ia mengatakan bahwa status Awas tersebut merupakan level tertinggi dari aktivitas gunung berapi karena diindikasikan meningkatnya intensitas letusan.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km.
Masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan terlebih dahulu yang jumlahnya diperkirakan awal sekitar 15.000 jiwa.
"Saat ini persiapan evakuasi sedang dilakukan," katanya.
Menurut Sutopo, untuk mendukung proses pemberian bantuan, sekitar 500 personel dari BNPB, BPBD Sumatera Utara, serta unsur TNI/Polri dan sukarelawan dikerahkan dalam penanganan erupsi Gunung Sinabung.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah kendaraan truk untuk evakuasi jika ada peningkatan status Gunung Sinabung atau antisipasi untuk kondisi terburuk.
Kebutuhan lain, misalnya, makanan, masker, sandang, selimut, tikar, makanan bayi, sanitasi, serta psikososial dan layanan kesehatan.