Jumat 22 Nov 2013 18:01 WIB

Bahas Penyadapan, DPR Panggil BIN, TNI, Lemsaneg

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Mahfudz Siddik
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Mahfudz Siddik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR Mahfud Siddiq mengatakan, peristiwa penyadapan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk mendalami informasi dan memperkuat keamanan sistem telekomunikasi.

"Selasa depan, kami mengagendakan bertemu dengan sejumlah menteri terkait, BIN, TNI, dan Lembaga Sandi Negara," kata Mahfud, Jumat (22/11).

Sebab, ujarnya, operator penyedia layanan komunikasi pun saat ini sudah dikuasai asing. Belum lagi jalur politik yang menganggap thousand friend zero enemy membuat Indonesia terdesak saat ada tindakan semacam ini.

Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim menganjurkan, agar Indonesia segera memutus hubungan diplomatik dengan Australia. Sebab, banyak ulah yang dinilai merugikan dalam negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement