REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Sebanyak 20.062 nomor induk kependudukan (NIK) pemilih Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, belum diidentifikasi.
Komisioner KPU Sumenep Ali Fikri, Rabu (20/11) menjelaskan sesuai data per 1 November 2013, NIK 38.555 dari 904.162 pemilih tetap Pemilu Legislatif 2014 belum diketahui.
"Kami diminta KPU RI untuk melakukan validasi NIK pemilih tersebut guna menghindari hal tak diinginkan, seperti pemilih tercatat di dua daerah. Hasil validasi NIK yang dilakukan jajaran kami hingga Rabu siang, masih ada 20.062 NIK pemilih yang belum diketahui," katanya.
Sementara 18.493 NIK pemilih sudah terdeteksi oleh panitia pemungutan suara (PPS) yang telah melakukan validasi NIK sejak awal November 2013.
"Jajaran kami masih akan melakukan validasi NIK pemilih hingga Kamis (21/11) sore, dan kami akan merekapitulasi lagi hasil validasinya pada malam harinya," ujarnya.
Selama validasi NIK, kata dia, jajarannya sekaligus mendata ulang kemungkinan adanya pemilih ganda maupun pemilih yang telah meninggal dunia. "Proses ini memang berpotensi mengubah jumlah pemilih tetap Pemilu Legislatif 2014 yang kami tetapkan per 1 November 2013, yakni 904.162 orang," ucapnya.
Ia juga berharap warga mendukung kerja jajarannya guna memastikan jumlah pemilih tetap Pemilu Legislatif 2014 di Sumenep benar-benar valid.
"Salah satu contohnya dengan memberikan laporan kepada kami, jika ada kerabatnya yang meninggal dunia ternyata masih tercatat sebagai pemilih. Sinergi yang seperti ini merupakan hal yang kami harapkan dari warga Sumenep," katanya.
Pemilu Legislatif 2014 akan digelar pada 9 April 2014.