Kamis 21 Nov 2013 03:14 WIB

Sumut Evakuasi Ternak dari Daerah Terdekat Sinabung

baznas tingkatkan pertanian / peternakan
Foto: dok.baznas
baznas tingkatkan pertanian / peternakan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sudah membantu mengevakuasi 5.642 ekor hewan di Kabupaten Karo untuk menghindari kerugian peternak dan termasuk keamanan stok hewan pasca meletusnya Gunung Sinabung.

"Hewa-hewan itu dievakuasi ke kawasan yang dinilai masih aman dari bencana letusan Sinabung," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumut, Tetty Erlina Lubis, di Medan, Rabu.

Hewan yang dievakuasi dari area rawan bencana itu terdiri dari sapi potong sebanyak 2.962 ekor, kerbau 714 ekor, kambing 1.496 ekor dan 452 ekor unggas yang tersebar di Kecamatan terdekat Gunung Sinabung yakni Namanteran, Tiganderket dan Kecamatan Payung. Selain melakukan evakuasi, Pemprov Sumut sudah memberikan bantuan obat-obatan untuk menangani penyakit hewan itu dari dampak gempa.

"Sesuai perintah Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, semua jajaran harus proaktif dan meningkatkan koordinasi dalam menangani dampak bencana letusan Sinabung guna menghindari kerugian yang lebih besar," katanya.

Tetty mengakui sebagian masyarakat memilih menjual cepat ternaknya dengan alasan untuk menekan kerugian lebih besar mengingat gunung itu masih aktif.

"Meski Sinabung masih meletus dan mengeluarkan debu, hingga kini belum menimbulkan penyakit serius pada ternak," katanya.

Menurut dia, kalau hewan itu kurang mendapat perawatan dan termasuk kurang makanan, wajar saja mengingat status Sinabung yang masih Siaga.

"Yang pasti Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Karo tetap terus melakukan pemantauan untuk cepat menangani semua permasalahan," katanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan masa tanggap darurat akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo diperpanjang hingga 24 November 2013 menyusul masih tingginya aktivitas gunung berapi itu.

Menurut dia, tanggap darurat dengan mengevakuasi warga itu dimaksudkan untuk menghindari korban jiwa.

Hingga Selasa (19/11), jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 6.211 jiwa atau 1.990 kepala keluarga yang ditempatkan di 16 lokasi pengungsian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement