REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbagai pengalamannya membangun Jakarta dengan ratusan mahasiswa Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Unpad Kota Bandung, Rabu (20/11). Suasana kuliah umum yang berlangsung sekitar 1 jam berlangsung santai, bahkan suasana terasa akrab karena gaya khas Jokowi sebagai pemateri yang sedikit ceplas-ceplos mewarnai sepanjang kuliah umum.
Jokowi bercerita tentang upayanya dalam menyelesaikan persoalan pedagang kaki lima (PKL) dan monorel di Ibu Kota Jakarta. Menurut dia, keberadaan PKL di beberapa kawasan Jakarta yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan sebagai yang memimpin DKI Jakarta saat ini dirinya memiliki kewenangan menata PKL.
"Di Jakarta itu, jalan rayanya malah dijadikan PKL," kata Jokowi sembari menantap foto-foto PKL menumpuk di kawasan Tanah Abang yang ditampilkan dalam layar di Graha Sanusi Unpad Bandung.
Ia menuturkan, permasalahan PKL cukup menyita perhatiannya seperti saat memperlihatkan foto-foto PKL yang di Pasar Minggu. "Nah, kalau ini di tengah jalan. PKL dibiarkan jualan di tengah jalan," kata dia. Mengetahui hal tersebut, dirinya tidak tinggal diam karena berkat kerja keras semua pihak saat ini PKL-PKL di lokasi tersebut sudah bisa dibenahi. "Alhamdulilah, kalau sekarang sudah bersih," kata Jokowi.
Sebagai warga negara, dirinya memahami tentang persoalan "isu perut" para PKL namun demi ketertiban dan kenyamanan maka para PKL tersebut mesti mengikuti aturan hukum. "Ya, saya ngerti PKL ini wong cilik. Tapi saya enggak mendidik mereka supaya enggak tertib hukum. Semua harus tertib hukum. Saya enggak menggusur mereka, tapi menggeser. Nah, menggeser ini solusi," katanya.
Keberadaan PKL tersebut, lanjutnya, memang kerap menjadi biang kemacetan lalu lintas namun menata PKL, bukan cara mengatasi kemacetan di Jakarta. "Dan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan ialah membuat transportasi massal. Kemacaten bisa diatasi dengan MRT atau monorel," kata Jokowi.
Ia menuturkan, rencana Provinsi DKI Jakarta untuk membangun MRT sudah muncul sejak 25 tahun silam dan wacana tersebut muncul sewaktu Gubernur DKI Jakarta terdahulu. "Tapi rencana itu tidak dieksekusi, ya enggak jadi makanya. Makanya tahun 2018 nanti sudah rampung monorel di Jakarta," kata dia.