REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR mengguncang Halmahera Selasa (19/11) pukul 20.32 WIB. Pusat gempa terletak 30 km barat laut Pulau Morotai, Maluku Utara atau 140 km timur laut Halmahera Barat, Maluku Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada di laut pada koordinat 2,62 LU dan 128,42 BT dan kedalaman 11 Km. Sedangkan menurut USGS (Badan Geologi Amerika) mencatat gempa berada di kedalaman 63,6 km.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa berasal dari terusan Megathrust Filipina," kata Sutopo pada keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (20/11).
Menurut Sutopo berdasarkan analisis peta guncangan gempa (shakemap) di wilayah pesisir utara Pulau Morotai, gempa berintensitas VI MMI atau kuat. Beberapa daerah di Kecamatan Morotai Utara seperti Kelurahan Hapo, Sopi, Ici Sopi, dan Pangeo memiliki intensitas gempa VI MMI yang artinya guncangan gempanya kuat.
Di Kota Halmahera, ujarnya, gempa dirasakan sedang sekitar 2 detik. Namun, ia mengatakan, masyarakat di Halmahera tidak panik. "BPBD belum dapat informasi dari Kecamatan Morotai Utara. Kondisi wilayah yang akses terbatas dan pesisir dari Pulau Morotai menyebabkan kendala memperoleh informasi secara cepat," jelas Sutopo.
Sutopo menambahkan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban. BPBD Kabupaten Pulau Morotai, kata dia, masih melakukan pendataan.