REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Sutarman memimpikan institusi Polri bisa dipercaya masyarakat dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya, yakni memlihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Saya memiliki cita-cita dan mimpi untuk menjadikan Polri sebagai institusi yang dipercaya masyarakat. Kalau sudah dipercaya, pasti akan dicinta," kata Sutarman dalam pidatonya saat silaturrahim dengan insan pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/11).
Sutarman mengatakan kepercayaan merupakan komponen penting dalam menjalankan tugas pokok dan mengurangi anggapan-anggapan negatif yang ada di masyarakat saat ini. "Kalau sudah dipercaya, berbuat salah pun dianggap benar, berbeda dengan kalau sudah tidak dipercaya, sudah berusaha benar juga dianggap salah," katanya.
Dia berkomitmen untuk mengawal penegakan hukum dalam menjamin keamanan di segala aspek, antara lain pendidikan, ekonomi dan sebagainya karena menurut dia keamanan itu adalah investasi. "Selama ini keananan dianggap beban tapi keamanan adalah investasi. Kepastian hukum adalah investasi. Kalau semuanya aman, maka akan tenang dalam bekerja dan akan tercapai 'goalnya' (tujuannya), yaitu kesejahteraan," katanya.
Terkait Pemilu 2014, dia berjanji pihaknya akan mengawal keamanan baik di pemilu legislatif maupun di pilpres dengan jumlah personel kepolisian yang mencapai 400.000 personel.
"Mulai dari Pemilukada, pemilu legislatif, pilpres kita bisa mengawalnya, walaupun banyak terjadi pelanggaran, ini adalah sebagai tugas kepolisian bisa mengawal dan mengamankan seluruh tahapan," katanya.
Dia juga meminta peran masyarakat dalam pengamanan pemilu karena masyarakat dan Polri memiliki peran yang berkesinambungan.