REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Sosial (Kemensos) menyerahkan bantuan untuk para pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara.
Sekretaris Jenderal Kemensos, Toto Utomo Budi Santosa mengatakan, paket bantuan yang diberikan berupa 6000 paket lauk pauk, 250 tenda gulung dan 30 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana).
"Jumlah pengungsi yang terus bertambah membutuhkan logistik yang cukup dan mereka juga perlu tenda gulung yang praktis untuk menampung mereka,” ujar Toto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (18/11).
Menurut Toto, erupsi gunung tersebut mengakibatkan banyak sarana dan prasarana rusak termasuk lahan pertanian. Tidak hanya itu, lebih dari 6500 Kepala Keluarga (KK) mengungsi dan 4 desa dipastikan direlokasi. Saat ini, para pengungsi berada di 11 titik pengungsiaan.
Ke-11 titik lokasi pengungsian tersebut yaitu Losd Peskan Tigandreket dari Desa Mardinding; GBKP Payung dari Desa Sukameriah; Masjid Payung dari Desa Sukameriah; Losd Desa Naman dari Desa Bekereah dan Simacem; Zentrum GBKP Kabanjahe dari Desa Gurukinayan; GBKP Simpang Enam Kabanjahe dari Ds Gurukinayan; serbaguna/KNPI Kabanjahe dari Desa Bekerah, Simacem, Berastepu; Klasis GBKP Kabanjahe dari Desa Sibintun, Berastepu, Sigarang-garang; Masjid Agung Kabanjahe dari Desa Gurukinayan, Berastepu; Paroki Gereja Katolik dari Desa Gurukinayan, Berastepu, Sigarang-garang; GBKP Kota Kabanjahe dari Desa Sibintun, Berastepu.
Menurut Toto penanganan terhadap bencana erupsi Gunung Sinabung perlu dilakukan segera. Hal itu, kata dia, penting dilakukan dengan cepat dan tepat agar kerugian yang lebih besar dapat dicegah.
Toto menjelaskan, Kemensos sesuai fungsinya memberikan logistic supporting system, baik dalam food kit, family kit dan lainnya. Dalam penanganan kebencanaan, lanjutnya, Kemensos membagi dalam tiga tahap, yaitu kedaruratan, rekonstruksi serta recovery.
“Kemensos siap dengan langkah-langkah sesuai dengan tahapan kebencanaan tersebut, ” ujarnya.