REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kondisi cuaca ekstrem gelombang laut yang tinggi di perairan Selat Sunda mengganggu kenyamanan pelayaran kapal feri di Pelabuhan Bakauheni-Merak.
Gara-gara cuaca ekstrem itu Kapal Motor Penyeberangan (KMP) SMS Mulawarman yang terguncang ombak tinggi di Selat Sunda, Ahad (17/11) siang.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Heru Purwanto saat dikonfirmasi dari Bandarlampung, Minggu malam, membenarkan kondisi ombak tinggi di Selat Sunda hingga mencapai 3--4 meter pada Ahad siang sekitar pukul 13.00--14.00 WIB yang mengganggu kenyamanan pelayaran laut itu.
Namun, Heru menegaskan bahwa tidak sampai terjadi musibah dalam pelayaran dialami hingga saat ini. Dia membenarkan bahwa KMP SMS Mulawarman saat berlayar dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak di tengah laut menghadapi cuaca ekstrem ombak yang tinggi itu sehingga terguncang dan sempat mengalami posisi miring.
"Akan tetapi, saat pelayaran itu, KMP SMS Mulawarman dalam kondisi layak berlayar tidak ada kerusakan atau gangguan pada kapal yang serius," ujar dia lagi.
Heru justru mengaku belum dapat memastikan kebenaran adanya informasi saat guncangan ombak terjadi, sejumlah sepeda motor yang berada dalam kapal feri itu berjatuhan karena posisi kapal yang terguncang dan sempat miring itu. Ia mengaku masih perlu mengecek informasi tersebut.
Namun, ditegaskan bahwa seluruh kendaraan yang diangkut kapal feri pelayaran Selat Sunda dijamin oleh asuransi, baik kerusakan maupun akibat buruk lainnya selama dalam pelayaran tersebut.
Informasi dari penumpang KMP SMS Mulawarman dalam pelayaran Minggu siang menuju Pelabuhan Merak, di tengah laut sempat mengalami posisi kapal yang miring sehingga sepeda motor yang ada di dalam kapal ini berjatuhan.
Akan tetapi, tidak diperoleh perincian lebih lanjut akibat gangguan cuaca dalam pelayaran di kapal feri itu.