REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis dan sedang capai ketinggian 100 meter."Kondisi Gunung Anak Krakatau hingga kini masih ditetapkan berstatus siaga Level III," kata Deny Mardiono, petugas penyusunan pelaporan yang diunggah melalui laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau (GAK), Anyer, Kabupaten Serang.
Aktivitas GAK dengan ketinggian 157 meter di atas permukaan laut (mdpl) sepanjang Jumat (13/1) mulai pukul 12.00 - 18. 00 WIB mengeluarkan asap kawah ketinggian antara 50-100 meter dan teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan sedang.
Namun, secara visual gunung api masih cukup jelas dan tertutup kabut 0-II dan diprediksi berawan serta hujan.Kegemparan letusan GAK sebanyak dua kali dengan amplitudo 20-25 milimeter dan durasi 8-9 detik. Dengan demikian, masyarakat, wisatawan dan pendaki dilarang mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Catatan sejarah kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahirnya pada 11 Juni 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali, baik bersifat eksplosif maupun efusif.
Dari sejumlah letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya. Waktu istirahat berkisar satu hinggadelapan tahun, dan umumnya terjadi empat tahun sekali berupa letusan abu dan lelehan lava.