REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman kekurangan pos pemadam kebakaran karena saat ini hanya memiliki satu pos. Idealnya, Kabupaten Sleman memiliki enam pos pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan mobil dan personel.
Unit Pelayanan Teknis Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman berencana menambah dua pos pemadam kebakaran pada 2014. Dua pos tersebut berada di Kecamatan Depok dan Godean. "Kami utamakan pendirian pos pemadam di Depok dulu," ujar Kepala UPT Damkar, Ismu Achmad Widodo ditemui di kantornya akhir pekan lalu.
Kabupaten Sleman saat ini hanya memiliki satu pos pemadam kebakaran yang berada di kantor UPT Damkar. Ismu mengaku minimnya pos ini mempersulit jangkauan kebakaran di 17 kecamatan di Sleman. "Jika posnya jauh, penanganan kebakaran tidak bisa secepat yang diharapkan," ujarnya.
Dengan pertimbangan luas wilayah, Sleman setidaknya harus memiliki enam titik pos pemadam kebakaran. Enam titik tersebut berada di Kecamatan Depok, Godean, Sleman, Pakem, Sayegan, dan Kalasan atau Prambanan. setiap pos pemadam kebakaran tersebut minimal dilengkapi dengan satu regu personel dan satu mobil pemadam.
Selain minim pos pemadam kebakaran, Sleman juga hanya memiliki tiga hidran basah. Ketiga hidran tersebut berada di depan kantor Pemkab Sleman, Samsat Sleman, dan pos patroli jalan raya Maguwoharjo. "Idealnya, semua kecamatan ada hidran," ujar Ismu.
Meski demikian, hidran kemungkinan hanya bisa dibangun di tujuh titik. Hal ini karena hidran bersumber dari air PDAM, sementara belum semua kecamatan dilewati pipa air PDAM. "Kalau semua hidran dibangun, itu bisa mengurangi kerugian kebakaran karena sumber air sudah dekat," ujarnya.
Penambahan pos pemadam dinilai penting karena jumlah kasus kebakaran di Sleman relatif tinggi. Jumlah kebakaran di Sleman dari Januari hingga awal November 2013 tercatat mencapai 60 kasus dengan kerugian hingga Rp 6 miliar. Jumlah kasus kebakaran juga cenderung meningkat. Pada 2011, kebakaran di Sleman terdata hingga 67 kasus. Jumlah itu meningkat hingga 80 kejadian pada 2012.
Kasus kebakaran di Sleman tersebut lebih tinggi dibandingkan Kota Yogyakarta yang tahun lalu berjumlah 30-40 kasus. Dengan banyaknya kasus kebakaran, Kabupaten Sleman hanya memiliki empat mobil pemadam kebakaran yang dua diantaranya telah rusak. Akan tetapi, mobil kebakaran telah dilengkapi dengan dua mobil tangki air.