REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 3.000 peserta gerak jalan perjuangan melintasi jalur sepanjang 55 kilometer dari Mojokerto ke Surabaya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Sabtu sore hingga Minggu dini hari.
"Rinciannya, peserta kategori perorangan sebanyak 2.637 orang, tim beregu TNI/Polri sebanyak 25 regu, dan kategori umum berjumlah 480 regu," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Sugeng Riyono.
Pihaknya berharap melalui lomba tahunan yang legendaris dengan memperebutkan hadiah sebesar Rp91 juta itu dapat menjadi ajang promosi wisata bagi Jatim. Tidak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.
"Saya punya ide, pelaksanaan Gerak Jalan tahun depan akan disinergikan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengemas kegiatan ini menjadi potensi wisata, sehingga Jatim dapat menjadi tujuan wisata perjuangan agar lebih menarik," katanya.
Gerak jalan dibuka langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo di Alun-Alun Mojokerto pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 15.30 WIB dengan target peserta pertama dari kategori perorangan mampu finish di Tugu Pahlawan Surabaya pada Sabtu (16/11) sekitar 20.30 WIB.
Untuk peserta dari kategori beregu akan tiba di Tugu Pahlawan sejam kemudian. Selain itu, ribuan peserta lainnya baru masuk garis finish antara Sabtu (16/11) pukul 22.00 hingga Minggu (17/11) pukul 03.00 WIB.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar..., Merdeka, Merdeka, Merdeka.. Itulah pekik Bung Tomo yang membakar semangat rakyat Indonesia saat melawan penjajah dan saat ini kita maknai untuk meneruskan perjuanganya dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran," ujar Gubernur Soekarwo saat memberangkatkan peserta.
Ia mengatakan gerak jalan ini memberikan pesan agar masyarakat satu kata dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran, termasuk juga dalam mengatasi kerusakan lingkungan.
Untuk itu, pemerintah harus membentuk generasi muda yang hebat dengan membekali diri dalam meningkaatkan keterampilan mereka disertai semangat nasionalisme menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengharumkan sang saka Merah Putih.
"Pemuda kita harus mempersiapkan diri dalam menghadapi AFTA 2015 dimana kompetitor adalah musuh sekaligus teman dalam persaingan. Untuk itu, generasi muda harus meningkatkan kemampuannya," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Menurut dia, perjuangan para pahlawan harus diteruskan dengan mengisi pembangunan yang berkesinambungan. Kegiatan ini, lanjut dia, mengingatkan bahwa masyarakat dahulu berjuang mulai dari Mojokerto, Jombang, Pasuruan hingga Malang dan sekitarnya untuk berkumpul di Kota Surabaya mengusir penjajah Inggris yang dipimpin oleh Jendral Mallaby.