REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyatakan, tidak mustahil akan terjadi "chaos" atau kekacauan jika jadwal pemilihan umum (Pemilu) dimundurkan dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Jadwal Pemilu tidak boleh berubah, misalnya sebagai akibat dari belum beresnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang harus diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata Suryadharma, kepada pers di Bandung, semalam.
Pemilihan anggota DPR,DPD,DPRD dijadwalkan berlangsung 9 April 2014 sedangkan pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli tahun 2014. Jika Pemilu dimundurkan, menurutnya, akan menimbulkan problematik konstitusi. Untuk itu persoalan klasik, yang setiap menjelang Pemilu mencuat persiaalan DPT hendaknya dapat diselesaikan dengan baik.
Setiap partai pada Pemilu 2014 itu, kata Suryadharma, memiliki peluang untuk merebut suara terbanyak. PPP sendiri saat ini, dari hasil survei, posisi elektabiliasnya sudah 4,5 persen. Angka itu ada kenaikan dari tahun 2008 - 2009 yang mencapai 2,1 persen.
Sebelumnya disebutkan lewat survei bahwa partai agama tak bisa mendulang suara terbanyak hanya karena berpegang pada asas agama, seperti PPP yang berasaskan Islam. Untuk meraih suara banyak, partai bersangkutan disarankan untuk menanggalkan azas Islam. "Ini saya tidak percaya, dan saya tidak terpengaruh dengan pikiran semacam itu," ia menjelaskan.
Ada yang mengangkat persepsi bahwa partai agama seperti PPP dan lainnya, jika menang akan mengganti ideologi negara Pancasila. Islam diidentikkan sebagai dekat dengan kekerasan, intoleransi, dan tidak bisa berdemokrasi. Pandangan seperti itu jelas salah, tegasnya.