REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Wakil Presiden Boediono menyampaikan sedikit hasil pertemuannya dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot di Canberra beberapa hari lalu. Ia mengatakan ada dua isu utama yang dibahas bersama, yakni mengenai penyadapan dan manusia perahu.
Untuk isu penyadapan, ia mengatakan hal tersebut telah menjadi perhatian serius dari masyarakat Indonesia. Ia juga menyakini penyadapan itu tidak akan hilang begitu saja dari ingatan. Namun, Wapres menyarankan agar kedua negara bekerja sama di bidang informasi yang tidak merugikan.
“Kita tidak ingin informasi digunakan untuk melawan Indonesia,” ucap Wapres seperti dikutip situs www.wapresri.go.id.
Sedangkan mengenai isu manusia perahu, Wapres menjelaskan pemerintah telah membentuk tim nasional yang diketuai oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto. Tim tersebut akan menangani berbagai persoalan yang terkait dengan pengungsi termasuk dari sisi teknisnya.
“Kita tunggu hasil kerja tim nasional,” ujar Wapres.
Untuk diketahui, Wapres melakukan kunjungan kerja ke tiga kota di Australia yakni Perth, Camberra dan Melbourne dengan berbagai agenda mulai menerima gelar honoris causa, pertemuan dengan akademisi, pertemuan dengan komunitas bisnis, hingga bertemu PM Australia. Disampaikan Wapres, dari pertemuan-pertemuan yang dilakukannya, semua berminat untuk memanfaatkan peluang.
“Kita semua masih memerlukan kerjasama, terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset dari universitas kita,” katanya.
Esok hari, Sabtu 16 November 2013 pukul 09.00 Waktu Setempat (WS) Wapres dan Ibu Herawati Boediono beserta rombongan akan kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat boeing 737-400 milik TNI AU. Setelah transit di Perth dan Lombok untuk pengisian bahan bakar, Wapres dan rombongan diperkirakan tiba pukul 18.00 WIB di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.