Jumat 15 Nov 2013 14:43 WIB

Jalur Bus TransJakarta Steril, Ini Dampaknya

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Heri Ruslan
Polda Metro Jaya menggelar operasi sterilisasi jalur busway sejak 30 Oktober silam.
Foto: Fian Firatmaja/ROL
Polda Metro Jaya menggelar operasi sterilisasi jalur busway sejak 30 Oktober silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tengah menggalakkan sterilisasi jalur bus TransJakarta sejak beberapa pekan terakhir.

Sterilisasi tersebut ternyata berdampak positif pada meningkatnya ritase bus. "Biasanya sehari delapan rit, sekarang menjadi sembilan sampai sepuluh rit," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, kepada Republika, Jumat (15/11).

Menurut Pristono, karena jalur khusus TransJakarta steril, maka bus bisa melintas tanpa hambatan sehingga headway pun bisa dikurangi. Hal itu kemudian juga berdampak pada penambahan ritase.

Lebih lanjut dia mengatakan, sterilisasi ini merupakan proses pembelajaran bagi semua pihak. Pertama, kata Pristono, tentu bagi pengendara agar patuh berlalu lintas. Kedua, juga pembelajaran bagi petugas di lapangan.

"Biasanya ada petugas yang suka masuk-masukin mobil ke jalur busway kalau lagi macet. Sekarang mau macet juga tidak boleh," tegasnya.

Pristono mengatakan, sterilisasi ini juga dimaksudkan sebagai persiapan datangnya 310 unit armada bus baru pada Desember mendatang. Sebelum bus datang, sambung dia, 'karpet merah' harus sudah disiapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement