REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Yudi Latif memprediksi koalisi partai Islam tidak akan terlalu efektif di pilpres 2014. Karena mekanisme pemilihan presiden mendatang sudah berbeda dengan pemilu 2004. "Sekarang rakyat memilih presiden secara langsung," ujarnya, Rabu (13/11).
Yudi mengatakan, kemenangan di pemilu presiden 2014 amat bergantung pada kekuatan figur yang diusung, bukan jumlah partai yang mengusung. Dia berharap partai Islam mempertimbangkan masak-masak siapa capres yang akan diusung ketimbang hanya memikirkan dengan siapa mereka akan berkoalisi.
"Sekarang orang lebih melihat figur. Santri misalnya belum tentu memilih kyai. Semua orang bisa berkontestasi dengan cara apapun," kata Yudi.