Rabu 13 Nov 2013 12:46 WIB

Syafii Maarif Keluar dari Rumah Sakit

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Ahmad Syafii Maarif
Foto: Republika/Daan
Ahmad Syafii Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah dirawat empat hari di RS Sardjito Yogyakarta, akhirnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif diperbolehkan pulang ke rumah. Guru besar Universitas Negeri Yoogyakarta (UNY) ini sudah terlihat sehat dan mau berbicara dengan para wartawan saat ditemui sebelum pulang ke rumah, Rabu (13/11).

"Alhamdulillah sudah sehat, ini sudah mau pulang," kata Buya Syafii. Menurutnya, berdasarkan keterangan dokter, dirinya hanya mengalami kelelahan saja. Buya mengaku sudah merasa tidak enak badan sejak Kamis pekan lalu. Namun pada Ahad (10/11) kemarin kondisinya semkain turun.

"Saya dibawa ambulan. Saya deg-degan baru kali ini naik ambulan. Saya bilang ke Istri, ini latihan mati," ujarnya sambil tertawa didampingi istrinya yang menunggu di seberang tempat tidurnya.

Menurut Buya, saat itu dirinya mengalami batuk berat. Batuk tersebut kata dia, terasa sangat sakit dan menusuk ulu hati sehingga beliau marasa tidak kuat. Selain batuk, Buya juga mengaku sakit kepala yang terasa amat sakit terutama di bagian kiri atas. "Kalau dipegang saja sakitnya luar biasa," ujarnya.

Karena itulah, sejak Ahad itu, Buya dirawat intensif oleh dua dokter ahli di RS Sardjito. Kedua dokter tersebut adalah Eko Budiyono, dokter spesialis paru-paru, dan Lutvan, dokter spesialis diabetes.

"Kata dokter hanya kelelahan saja sehingga menyebabkan flu dan batuk berat," kata Buya Syafii.

Buya Syafii mengaku semakin merasa membaik setelah tiga hari di rawat di RS tersebut.  Dia mengaku sebelum jatuh sakit, aktivitasnya memang cukup padat. Selain di Komnas HAM, Buya juga menjadi pembicara di Jakarta dan Yogyakarta. "Saya baru mengerti, fisik ternyata tidak boleh diperkosa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement