Rabu 13 Nov 2013 08:22 WIB

Ratusan Mahasiswa Kampanyekan Kesehatan Lingkungan

Aksi peduli lingkungan (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Aksi peduli lingkungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ratusan mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin berunjuk rasa untuk mengampanyekan kesehatan lingkungan sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

Koordinasi aksi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin Edy Hariyanto, Selasa, mengungkapkan, saat ini masih cukup banyak persoalan terkait kesehatan.

Berbagai persoalan tersebut antara lain, masih terjadinya pencemaran sungai, baik oleh bakteri ecoli maupun merkuri dan berbagai zat berbahaya lainnya.

"Masih tercemarnya sungai di Kota Banjarmasin dan sekitarnya, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat ke depannya," katanya.

Selain pencemaran, masih minimnya daerah yang bebas asap rokok di daerah ini, juga sebagai salah satu indikasi, bahwa kota Banjarmasin belum menjadi kota sehat bagi penduduknya.

Selain itu, beberapa mahasiswa juga mengkritik masih minimnya kawasan terbuka hijau di kota seribu sungai ini, sehingga pencemaran udara yang berasal dari asap mobil dan lainnya, belum bisa diminimalisir.

Aksi turun ke jalan yang dilakukan sekitar 600 orang mahasiswa tersebut, juga dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional (HKN) dengan tema Indonesia Cinta Sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Rudiansyah mengungkapkan, pada peringatan tahun ini pemerintah mengambil sub tema Menuju Indonesia Sehat dan jaminan kesehatan yang bermutu.

Tema tersebut, kata dia, diambil untuk memaknai dimulainya jaminan kesehatan nasional (JKN) pda 1 Januari 2014. Secara nasional, kata Rudiansyah, sebanyak 177,84 juta atau 72 persen penduduk Indonesia telah mempunyai jaminan kesehatan termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu.

Kelak, dengan dimulainya pelaksanaan jaminan kesehatan nasional, cakupan penduduk yang memiliki jaminan kesehatan diperluas dan 2019 seluruh penduduk Indonesia telah memiliki jaminan kesehatan.

Berbagai sasaran yang akan dicapai adalah, eradikasi polio, eliminasi malaria, eliminasi kusta, penanggulangan HIV/AIDs, meningkatkan status gizi dan mengurangi kematian ibu dan bayi.

"Terkait kematian ibu dan bayi ini, Indonesia sedang menjadi sorotan, karena tingginya angka kematian ibu dan bayi, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka tersebut," katanya.

Khusus Kalsel, kata dia, kini sedang dipenuhi kebutuhan bidan, yaitu satu desa satu bidan, dan kini hampir 96 persen desa di Kalsel telah memiliki bidan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement