Rabu 13 Nov 2013 01:00 WIB

Kalsel Butuh 80 Ribu Kantong Darah per Tahun

Palang Merah Indonesia (PMI)
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Palang Merah Indonesia (PMI)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Palang Merah Indonesia Kalimantan Selatan memerlukan sedikitnya 80 ribu kantong darah per tahun untuk memenuhi kebutuhan darah di seluruh rumah sakit di daerah itu.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Selatan Fakhrudin di Banjarmasin, Selasa (12/11), mengungkapkan, tingginya permintaan darah di daerah itu, membuat seluruh tim PMI harus bekerja keras dan kreatif dalam membujuk masyarakat agar memiliki kesadaran untuk melakukan donor darah.

"Kita jauh lebih agresif untuk bisa mendapatkan darah dari para pendonor, antara lain dengan jemput bola ke tempat-tempat keramaian, atau ke masyarakat," katanya.

Hasilnya, kata dia, kesadaran masyarakat untuk bisa berbagi melalui donor darah tersebut, terus meningkat sehingga kebutuhan darah rumah sakit hampir bisa dipenuhi dengan baik.

Salah satu kegiatan tersebut antara lain sebagaimana kegiatan pelaksanaan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kalsel, dan PMI Tanah Laut, kalangan pekerja pers yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Pena Hijau di Desa Kuala Tambangan beberapa waktu lalu.

Menurut Fakhrudin, kerja sama berupa pengobatan gratis dan donor darah di Desa Kuala Tambangan, Kecamatan Takisung, Tanah Laut tersebut juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Kalsel.

Dalam kegiatan ini, berhasil dikumpulkan puluhan kantong darah dan pengobatan gratis bagi sekitar 200 masyarakat yang tinggal di Desa Kuala Tambangan.

"Kami sangat mendukung kegiatan yang digagas Komunitas Jurnalis Pena Hijau dalam kegiatan sosial pengobatan gratis dan donor darah ini," katanya.

Melalui kegiatan ini, tambah dia, agar masyarakat meningkatkan kesetiakawanan bagi sesama, pengobatan gratis dan donor darah merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan rasa kepedulian bagi sesama.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan pembangunan dan perekonomian di Kalsel memicu terjadinya lonjakan jumlah penduduk yang juga berpengaruh bagi pemenuhan kebutuhan darah tiap tahunnya.

"Kalsel memerlukan rata-rata sekitar 80 ribu kantong darah per tahun, angka itu bergerak naik, seiring bertambahnya jumlah penduduk," katanya.

Kepala Desa Kuala Tambangan Zainuddin mengungkapkan, kegiatan ini sangat membantu masyarakat yang tinggal di Desa Kuala Tambangan dalam rangka menjaga kesehatannya.

"Banyak manfaat yang kami dapatkan dari kegiatan ini, masyarakat sangat tertolong dengan pengobatan gratis dan donor darah ini," katanya.

Dalam kegiatan ini, Komunitas Jurnalis Pena Hijau

mendapat piagam penghargaan dari PMI Kalsel karena telah membantu menyelenggarakan kegiatan bakti sosial donor darah untuk kepentingan kemanusiaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement