Selasa 12 Nov 2013 19:49 WIB

Damkar Siaga 22 Titik Banjir Kota Tangerang

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
  Kendaraan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta yang diterjunkan untuk mengeluarkan sisa air yang menggenangi basement I Plaza UOB, Jakarta, Ahad (20/1).  (Republika/Yasin Habibi)
Kendaraan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta yang diterjunkan untuk mengeluarkan sisa air yang menggenangi basement I Plaza UOB, Jakarta, Ahad (20/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang mewaspadai 22 titik lokasi banjir yang tersebar di beberapa kecamatan.

Adapun titik banjir yang paling mendominasi terdapat pada empat kecamatan yakni Kecamatan Periuk, Ciledug, Larangan dan Karang Tengah.

Kepala Bidang Penyelamatan Korban, Damkar Kota Tangerang, Endang Maturidi memaparkan sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama sejumlah Satuan Perangkat Kerja Dinas (SKPD) terkait.

Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang, Dinas Sosial Kota Tangerang, Tagana, PMI Kota Tangerang, maupun pihak kecamatan dan kelurahan setempat.

"Kita sudah melakukan rapat internal dan monitoring. Saat ini ada 22 titik banjir yang tersebar, tetapi titik yang paling mendominasi terdapat pada empat kecamatan," katanya kepada Republika di Kantor Damkar, Kota Tangerang, Selasa (12/11).

Adapun keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Periuk, Karang Tengah, Larangan, dan Ciledug. Selain itu, ada kecamatan lainnya meskipun tidak mendominasi tetapi juga diwaspadai yakni Kecamatan Batu Ceper dan Pinang.

Endang mengatakan persiapan untuk antisipasi banjir juga sudah disiagakan. Salah satunya, persiapan alat–alat seperti 30 perahu karet, enam unit motor temple, 200 lebih pelampung, ratusan tali, dan enam unit tenda pleton.

Selain itu, ada juga penyediaan sepatu karet baru yang jumlah 50 pasang. Hal itu disesuaikan dengan jumlah pasukan inti terdapat 50 orang. Sedangkan untuk tenaga bantuan atau back up terdapat 200 orang.

"Pada tahun 2013 sampai bulan ini, sudah ada empat kali peristiwa banjir. Pada Januari–Maret lalu paling tinggi," katanya mengungkapkan.

Sementara untuk, penyelamatan hingga awal November tahun ini sudah 13 kali dilakukan. Peristiwa banjir terakhir pada hari kemarin di Villa Mutiara, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.

Namun kondisi air masih dibawah lutut sehingga cepat surut. Petugas dari Damkar juga sudah melakukan pemantauan dan siaga penyelamatan.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari BMKG puncak hujan tertinggi kemungkinan pada awal Januari 2014 nanti. Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan akan datangnya banjir.

Selain itu, warga diminta agar aktif untuk membantu sama lain sehingga apabila ada musibah banjir segera menghubungi Dinas Damkar Kota Tangerang.

Sebelumnya, Plt Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah menuturkan bersama SKPD terkait terus berkoordinasi untuk mengantisipasi datangnya banjir. "Lebih dari 20 titik yang harus diwaspadai, kami mendorong masyarakat untuk membuat resapan air," tuturnya.

Selain itu, pada petugas terkait agar menyiapkan pompa air sebagai sarana untuk pencegah banjir. Ia berharap jumlah titik banjir terus berkurang dengan mengoptimalkan kebijakan yang bisa mencegah terjadinya banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement