Selasa 12 Nov 2013 08:03 WIB

Relawan Dino Patti Djalal: Survei LPI Pesanan!

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Fernan Rahadi
Dino Patti Djalal
Foto: Antara
Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Dino Patti Djalal kesal tokoh jagoannya dibilang paling tidak pluralis oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI). Mereka menuding survei yang dilakukan LPI bermotif politik dan pesanan.

"Survei yang dilakukan LPI lebih bernuansa politis ketimbang riset ilmiah," kata Ketua Dewan Penasihat Relawan Dino Patti Djalal untuk Indonesia, Marison Guciano ketika dihubungi wartawan, Selasa (12/11).

Marison menengarai ada pihak yang merasa khawatir dan ingin menekan laju popularitas Dino Patti Djalal yang kian meningkat. Hal ini karena menurutnya masyarakat mengetahui bagaimana sebenarnya kiprah Dino di bidang pluralisme.

"Dino Patti Djalal terus mempromosikan budaya Indonesia di Amerika Serikat. Mengenalkan gamelan, mengenalkan batik Indonesia agar mendunia," ujar Marison.

Selain memiliki semangat pluralisme, Dino juga dianggap memiliki semangat nasionalisme. Marison mengatakan gagasan Nasionalisme Unggul yang diusung Dino Patti Djalal dalam pencapresannya ingin membawa Indonesia sebagai bangsa yang maju.

"Dino telah mengharumkan nama bangsa dengan berperan besar dalam pemecahan berbagai konflik di Kamboja, Filipina, dan Laut Cina Selatan," katanya.

Sebelumnya LPI menempatkan Dino sebagai tokoh politik baru yang paling tidak pluralistis dengan nilai 3,09. Menyusul di atasnya Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (3,30), capres Konvensi Demokrat Gita Wiryawan (3,33), Pramono Edhie (3,42), serta pengusaha Chaerul Tanjung (3,52).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement