Senin 11 Nov 2013 21:15 WIB

Moeldoko: Kecelakaan MI 17 karena Cuaca

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hafidz Muftisany
Jenderal TNI Moeldoko
Foto: Republika/Wihdan
Jenderal TNI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penglima TNI Jendral Moeldoko mengklaim kecelakaan Helikopter MI-17 disebabkan oleh kondisi angin yang mangkibatkan oleng. Kemudian, ekor pesawat terbentur oleh pepohonan hingga akhirnya terjadi musibah tersebut.

"Apalagi di heli itu membawa muatan bahan bakar minyak dan material mudah terbakar," kata Moeldoko sebelum melakukan pentas dalam Opera Kebangsaan di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta, Senin (11/11).

Menurut dia, itu merupakan hasil investigasi sementara. Namun dia membantah kalau peristiwa ini dilatarbelakangi dugaan human error, seperti kesalahan pilot ataupun batas muatan yang diangkut. Sebab, sudah ada standar pengoperasian yang dinilainya tidak mungkin dilanggar.

Dia menambahkan, persoalan teknis juga bukan menjadi penyebab kecelakaan itu. Alasannya, meski produk Rusia, namun Helikopter MI-17 dibeli dengan paketan, diantaranya pelatihan, onderdil dan perawatan armada.

"Saya tidak mau ambil resiko. Harga heli yang murah, harus dibayar dengan nyawa prajurit TNI," ujar dia.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik TNI AD jatuh di Maliau, perbatasan Kalimantan Utara dan Malaysia. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/11) itu menyebabkan 13 orang meninggal, diantaranya empat anggota TNI.

Direktur Basarnas, Bambang Supriyadi menambahkan, kondisi kapal sudah habis tak tersisa. Menurut dia, muatan bahan bakar minyak dan material mudah terbakar menjadi pemicu besarnya ledakan sehingga menghancurkan puing-puing helikopter.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement