Senin 11 Nov 2013 15:03 WIB

Bagaimana Rasanya Jadi Presiden? Ini Kata SBY

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui, banyak komentar pesimis dan negatif terhadap kemunculan sejumlah capres. "Heran, kenapa banyak yang ingin jadi presiden, emang enak? Memang bisa bikin baik negeri ini?" kata SBY mengutip komentar-komentar tersebut.

Menurutnya, tidak benar jika presiden dianggap serba susah, sengsara dan tidak ada yang bisa diperbuat untuk bangsanya.

"Bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara," ujar SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono seperti dilansir setkab.go.id, Senin (11/11).

Menurut SBY, pengorbanan yang harus dibayar seorang presiden juga luar biasa. "Pemimpin adalah sosok yang dipuji sekaligus dibenci. Tapi bagaimana pun itu sesuatu yang mulia," tuturnya.

Ia mengisahkan, rasa lelah baik fisik dan pikiran sirna saat berkunjung ke daerah dan bertemu masyarakat kemudian mendengar harapan dan aspirasinya. 

"Melihat sinar mata masyarakat di banyak kesempatan, rasanya tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, seberat apa pun masalahnya," ungkap SBY.

Ia pun meyakini, setiap presiden tentu memiliki ambisi dan tujuan besar untuk bisa mengatasi persoalan bangsa. Juga ambisi untuk mencetak prestasi dan hasil nyata.

"Jika presiden dan rakyat yang mendukungnya bisa menjadikan Indonesia lebih baik dan maju, itu puncak kebahagiaan dan kehormatan seorang presiden," papar SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement