REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan sektor keamanan laut perlu dijaga karena sektor kelautan dan perikanan Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional.
"Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun, atau setara dengan 10 kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, sehingga perlu dijaga karena itu adalah aset bangsa," kata Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) saat menjadi pemimpin upacara peringatan hari pahlawan Nasional di halaman kantor Gubernur Sulbar di Mamuju, Minggu.
Peringatan hari pahlawan di Sulbar dihadiri Wakil Gubernur Sulbar Aladin S Mengga, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Ismail Zainuddin dan sejumlah pejabat di Provinsi Sulbar, TNI, dan Polri, serta sejumlah siswa dari berbagai sekolah di Sulbar.
Ia mengatakan, potensi perikanan di Indonesia itu belum dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal karena diperkirakan masih kurang dari 10 persen yang dikelola bangsa ini untuk kelangsungan hidupnya.
"Menurut studi McKinsey Global Institute, diproyeksikan ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030 sektor yang akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia ke depan adalah, sumber daya alam di antaranya minyak dan gas, hasil pertanian, jasa dan sektor perikanan ini," katanya.
Ia mengatakan, bangsa ini patut bangga, karena perikanan diproyeksikan akan semakin dapat menjadi sektor andalan dalam pengembangan ekonomi nasional di masa depan.
Proyeksi tersebut tentunya hanya akan menjadi kenyataan jika semua pihak serius bekerja keras dan bekerja sama, menjaga sektor kelautan itu.
"Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan segenap masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan, mesti menjaga kekayaan kita di sektor kelautan demi majunya ekonomi nasional," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
