Kamis 07 Nov 2013 18:27 WIB

Said Aqil: Partai Islam Tak Perlu Usung Capres Bersama

Rep: Ira Sasmita/ Red: Djibril Muhammad
Said Aqil Siradj
Foto: Agung Fatma Putra/Republika
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, partai-partai Islam tidak perlu mengusung calon presiden bersama. Atau mengusung satu tokoh yang mengatasnamakan capres dari kelompok Islam.

"Saat ini saya rasa tidak perlulah. Mengusung tokoh dari Partai Islam atau mengatasnamakan Islam, kalau capresnya dari Islam pasti itu," kata Said di kantor Lembaga Persahabatan Umat Islam, Menteng, Jakarta, Kamis (7/11).

Jika dipaksakan mengusung tokoh atas nama Islam, Said mengkhawatirkan justru akan mempermalukan umat Islam sendiri.

Lantaran, masih banyak tokoh Islam yang belum sepenuhnya laik dijadikan contoh pempimpin yang baik. Misalnya, masih banyak tokoh dari parpol Islam yang melakukan pelanggaran hukum seperti tindak pidana korupsi.

Meski beberapa partai Islam memiliki semangat untuk mengusung tokoh tertentu sebagai capres, said menyarankan sebaiknya tidak dilakukan saat ini. Harusnya, ia melanjutkan, partai Islam berbenah untuk meningkatkan kinerja partai dalam memperjuangkan masyarakat.

"Yang penting itu tokoh yang punya visi, pandangan, dan semangat pembangunan yang jelas dan tinggi untuk kepentingan bangsa ini. Tidak harus dia dari partai Islam, tapi kalau latar belakangnya Islam iyalah," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan hal serupa. Meski kumpulan partai Islam mengusung calon presiden bersama, elektabilitas tokoh yang diusung tidak akan terdongkrak. Sebab partai Islam belum memiliki figur yang kuat untuk diusung sebagai capres.

Menurut dia, peluang mengusung calon bersama untuk pilpres mungkin saja terjadi. "Cuma pada saat ini agak sulit kalau bicara calon presiden, karena di antara tokoh partai Islam atau pimpinan partai Islam belum ada yg punya elektabilitas tinggi," kata Qodari.

Partai-partai Islam, Qodari melanjutkan, belum memiliki figur yang kuat. Yang bisa mempersatukan seluruh partai Islam dan kader-kadernya. "Belum ada tokoh capres yang memiliki faktor pemersatu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement