Kamis 07 Nov 2013 07:37 WIB

BKKBN Bengkulu Bagikan 10 Ribu Implan Gratis

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fernan Rahadi
Implan KB (ilustrasi)
Foto: shnews.co
Implan KB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu, memberikan 10 ribu implan secara gratis kepada akseptor di provinsi ini. Pemasangan implan ini untuk menjaga keseimbangan laju pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan pangan.

Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, mengatakan pemasangan implan secara gratis ini telah dilakukan Rabu (6/11), disaksikan kepala BKKBN Pusat Fasli Djalal.

Ia mengatakan persoalan kependudukan sudah harus segera diselesaikan karena persoalan ini akan berhubungan langsung dengan pangan jika pertumbuhannya tidak bisa seimbang.

"Karena gratis, BKKBN mudah menambah akseptor implan baru, atau mengajak akseptor lama pindah alat kontrasepsi yang dimasukan ke bagian bawah kulit tersebut,” ungkap Junaidi dalam siaran pers yang diterima Republika Kamis (7/11).

Kepala BKKBN Bengkulu, Widati, mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan dan menyadarkan kembali semua pihak akan pentingnya kontrasepsi, terutama menekan pertumbuhan penduduk di Bengkulu.

Ia mengatakan sejak diluncurkan pada Mei 2013, sudah terealisasi 11.006 akseptor KB baru yang memasang implan.  Gerakan pemasangan implan gratis bagi akseptor KB baru di Bengkulu ini bekerja sama dengan pemprov Bengkulu. Program ini didanai APBD Bengkulu.

Menurut dia, gerakan 10 ribu implan gratis ini bertujuan untuk mempopulerkan alat kontrasepsi implan bagi masyarakat Bengkulu yang dominan menggunakan alat kontrasepsi suntik dan pil.

Kepala BKKBN Pusat, Fasli Djalal mengatakan secara nasional 80 persen akseptor KB masih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yakni suntik dan pil serta kondom dengan  kegagalan kontrasepsi jangka pendek ini mencapai 40 persen, sementara alat kontrasepsi jenis implan hanya memiliki kegagalan 0,89 persen.

Pilihan terbaik alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan, namun belum populer di masyarakat. Dengan implan si akseptor tidak perlu repot dan khawatir lupa menggunakan alat seperti kondom, sehingga jauh dari risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

Penggunaan implan salah satu alat KB mampu menjadi salah satu jenis kontrasepsi jangka panjang yang efektivitasnya bisa  mencapai tiga tahun. Implan dipasang di lapisan bawah kulit pada lengan pengguna menjadi alat kontrasepsi yang menjadi program KB unggulan BKKBN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement