REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvensi bakal calon presiden dari Partai Demokrat Dino Patti Djalal berpendapat bahwa Jokowi-Ahok merupakan sekutu dalam membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.
"Jokowi dan Ahok bukan saingan karena mereka mampu mengembalikan kepercayaan rakyat pada demokrasi. Bagi saya, mereka adalah sekutu," kata Dino Patti Djalal saat berkunjung ke Kantor Berita Antara di Jakarta, Rabu (6/11).
Dino yang masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut menambahkan ia tidak peduli pada partai, aliran, ataupun latar belakang siapa pun jika mereka berjuang untuk membuat Indonesia lebih baik adalah sekutu baginya, termasuk juga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok.
"Saya sudah bertemu dan berbicara dengan Jokowi. Saya pikir kami sama-sama punya idealisme untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Dia berawal dari Wali Kota Solo dan saya di jalur pemerintahan," kata dia.
Menurut Dino, saat ini, Indonesia memerlukan elevasi atau peningkatan dari tingkat yang sudah baik atau "good" menuju ke hebat atau "great".
"Yang kita perlukan sekarang bukan lagi transformasi, tapi elevasi. Kita harus "move on" (melangkah maju -red). Untuk mencapainya bukan hanya target yang penting, tapi juga pola pikir yang harus diubah," kata dia.
Salah satunya, Dino mencontohkan Indonesia kini telah menjadi negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi enam persen dan stabil di kawasan ini.
Tetapi, tidak cukup menjadi pasar potensial yang menarik bagi investor, Indonesia juga harus menjadi produser dan kekuatan pangan di kawasan. "Intinya, prestasi harus menyamai atau bahkan melebihi prestasi," katanya.
Dalam kunjungannya ke Kantor Antara, Dino juga memaparkan konsep "nasionalisme unggul" yang menjadi visi dan misinya sebagai salah satu peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.