REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau membangun museum perempuan di kawasan Bandar Serai Idrus Tintin, Kota Pekanbaru, dengan pembiayaan APBD senilai Rp40 miliar.
"Anggaran pembangunan museum perempuan ini sebesar Rp40 miliar. Anggaran tahun 2013 yang sudah disediakan Rp2,4 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) SF Hariyanto saat peletakan batu pertama museum perempuan, Senin (4/11).
Sejumlah pejabat hadir dalam peletakan batu pertama musesum itu, yakni Sekdaprov Riau Zaini Ismail, dan istri Gubernur Riau selaku Dewan Pembina Perempuan Riau Bangkit Foundation (PRBF) Septina Primawati Rusli, Ketua PRBF Roslaini Ismail Suko dan sejumlah pengurus organisasi kewanitaan di Riau.
SF Hariyanto mengatakan, rencana pembangunan museum perempuan sudah digagas sejak tahun 2011, namun baru dilaksanakan pembangunannya pada tahun ini. Ia mengatakan, bangunan museum itu nanti akan memiliki dua lantai.
Realisasi pembangunan berjalan agak lama karena kendala penetapan lokasi lahan, sehingga anggaran yang telah disediakan sebelumnya dikembalikan ke kas daerah.
Dewan Pembina PRBF Septina Primawati mengatakan museum perempuan tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia. Ia mengatakan rencana museum perempuan terinspirasi dari keberadaan museum perempuan di Johor, Malaysia.
"Museum di Johor itu sangat sederhana. Namun memiliki data dan informasi tentang perempuan. Inilah yang mendorong kami untuk membangun museum serupa di Riau," katanya.
PRBF pada 2010 mengusulkan melalui Gubernur Riau HM Rusli Zainal untuk membuat maket pembangunannya. Ia berharap, museum itu bisa mengoleksi berbagai benda seni hasil kerajinan perempuan Riau, serta menjadi pusat pergelaran seni dan budaya.
Selain itu, ia berharap pemerintah daerah terus berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan museum perempuan itu. "Besar harapan kami museum ini terus mendapat dukungan dari pemerintah, meski gubernur akan berganti," katanya.