REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komite Penyelidikan dan Pengawasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah belum menemukan pelanggaran pada pelaksanaan ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil.
"Hasil pantauan sementara kami belum menemukan pelanggaran," kata Ketua Badan Pekerja KP2KKN Jateng Mochammad Chafidi Satwiko di Semarang, Ahad.
Pantauan KP2KKN Jateng di sejumlah SMA, Kantor Diklat di Kota Semarang, serta di beberapa universitas menunjukkan pelaksanaan ujian berjalan sesuai prosedur.
Untuk memberi kemudahan kepada peserta tes, di lokasi ujian ditempel pengumuman serta informasi terkait dengan nomor dan nama peserta ujian juga denah lokasi ujian.
Ujian CPNS Universitas Negeri di Jawa Tengah seperti UNS Solo, UNNES Semarang, UNDIP Semarang, UNSOED Purwokerto, ISI Solo, dan Polines Semarang juga berlangsung lancar.
"Salah satu peserta yang mengikuti ujian di UNS Solo bernama Alan mengakui sejauh ini ujian CPNS di tempatnya juga sesuai prosedur serta belum ada keluhan kecurangan saat ujian," katanya.
Chafidi menambahkan KP2KKN hanya mencatat pelanggaran di luar pelaksanaan ujian CPNS seperti adanya pungutan parkir liar yang dilakukan oleh satpam sekolah SMA dengan menarik biaya parkir sebesar Rp 2.000 per motor dan Rp 5.000 per kendaraan roda empat.
"Kami dari KP2KKN akan memantau terus sampai pengumuman hasil ujian lembar jawaban LJK yang telah dilaksanakan pada hari ini, apakah benar-benar sesuai prosedur dimana yang memiliki nilai di atas standar yang akan diloloskan atau ada permainan dari oknum badan kepegawaian daerah (BKD) yang meloloskan peserta-peserta titipan," katanya.
KP2KKN Jateng juga berharap semua pihak dapat ikut serta memantau proses perekrutan CPNS agar dapat berjalan sesuai harapan yakni transparan, adil, kompetitif, dan berkualitas.